Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Turki Desak Surat Perintah Penangkapan Internasional Buntut Tewasnya Aktivis di Tepi Barat

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Turki Desak Surat Perintah Penangkapan Internasional Buntut Tewasnya Aktivis di Tepi Barat
Foto: Sejumlah demonstran menggelar aksi di California, Amerika Serikat (AS), untuk mengenang aktivis Palestina, Aysenur Ezgi, yang dibunuh tentara Israel di Tepi Barat. (Anadolu/Getty Images)

Pantau - Pemerintah Turki membuka penyelidikan atas tewasnya aktivis Turki-Amerika Serikat (AS) yang diyakini ditembak tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pemerintah Turki juga akan meminta surat perintah penangkapan internasional, demikian disampaikan Ankara, Kamis (12/9/2024).

"Jenazah perempuan bernama Aysenur Ezgi Eygi (26) akan tiba di Turki pada Jumat (13/9/2024)," ujar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki.

Ayahnya mengungkapkan, pemakaman Eygi akan digelar pada Sabtu (14/9/2024) di kota pesisir Aegean, Didim, Turki.

Peerintah Turki memulai penyelidikan atas pembunuhan aktivis keturunan Turki-Amerika Serikat, Aysenur Ezgi Eygi oleh tentara Israel. Menteri Kehakiman Turki, Yilmaz Tunc, mengumumkan hal ini pada Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Turki Selidiki Kasus Pembunuhan Aktivis Turki-Amerika oleh Tentara Israel

Tunc mengungkapkan Turki tak bisa tinggal diam atas pembunuhan warga negaranya atas “serangan teroris yang melanggar hukum oleh penyerang Israel,” seraya menambahkan Kantor Kejaksaan Agung Ankara meluncurkan penyelidikan di bawah hukum domestik.

Dia menekankan komitmen Turki untuk menuntut keadilan secara internasional, dengan mengatakan: “Kami akan bekerja untuk pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar hukum, ringkasan, atau sewenang-wenang untuk mengambil tindakan segera, membentuk komisi penyelidikan independen dan menyiapkan laporan.”

Dia menjelaskan rencana untuk memasukkan laporan itu ke dalam tindakan hukum yang sedang berlangsung terhadap Israel, termasuk kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) dan investigasi di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Baca juga: Militer Israel Tembak Mati Perempuan Turki-AS saat Aksi Protes di Tepi Barat

“Kami akan terus membela hak-hak Aysenur,” tegas Tunc, seraya berjanji untuk mengadvokasi hak-hak warga Palestina dan melanjutkan berbagai upaya untuk menghentikan “pertumpahan darah” di wilayah tersebut.

Militer Israel menembak mati aktivis perempuan berkebangsaan Turki-Amerika Serikat (AS) yang ikut serta dalam aksi protes menentang perluasan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Jumat (6/9/2024) waktu setempat, demikian pernyataan para pejabat Palestina dan Turki.

Gedung Putih mengungkapkan pihaknya sangat terganggu dengan tewasnya Aysenur Ezgi Eygi dan meminta Israel melakukan penyelidikan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki menduga Ezgi ditembak di bagian kepala, dan menuduh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebagai penyebab kematiannya.

Para pejabat Palestina mendeskripsikan Eygi sebagai aktivis berusia 26 tahun dari Seattle yang memiliki dwi-kewarganegaraan, yakni AS dan Turki.

Eygi lulus dari University of Washington di Seattle belum lama ini, ujar rektor sekolah tersebut, Ana Mari Cauce, dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan berita kematiannya sebagai sesuatu yang “mengerikan” seraya menambahkan Eygi memiliki “pengaruh positif” terhadap para mahasiswa lainnya.

Baca juga: Kata Biden soal Aktivis Turki-AS Tewas sebagai 'Kecelakaan'

Militer Israel menyebutkan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan ke arah pria “penghasut utama” yang menimbulkan ancaman karena melempari tentara dengan batu.

Pihak militer tengah menyelidiki laporan tentang adanya warga negara asing perempuan yang “ tewas akibat tembakan di daerah tersebut. Detail dari insiden dan kondisi di mana dia tertembak sedang diselidiki.”

Kantor Netanyahu tak segera merespons insiden tersebut. Kepala RS Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa, kepada Reuters mengungkapkan Eygi tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis dengan luka serius di bagian kepala.

“Kami berupaya melakukan operasi penyelamatan terhadapnya, namun sayangnya korban tewas,” tuturnya.

Sumber: Anadolu/Reuters

Penulis :
Khalied Malvino