Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Tuding AS atas Gagalnya Gencatan Senjata di Jalur Gaza Jelang Setahun Perang

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

China Tuding AS atas Gagalnya Gencatan Senjata di Jalur Gaza Jelang Setahun Perang
Foto: Dampak serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina. (Anadolu)

Pantau - China menuding Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas kegagalan terwujudnya gencatan senjata di Jalur Gaza, sementara perang Israel di daerah kantong Palestina yang terkepung itu mendekati satu tahun.

“Seandainya AS tidak melindungi satu pihak berkali-kali, berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB ini tidak akan ditolak dan ditentang,” ujar Duta Besar China, Geng Shuang kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip Selasa (17/9/2024).

Geng menambahkan, meski ada seruan gencatan senjata, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.000 warga sipil Palestina.

Dewan Keamanan PBB sedang menggelar briefing terkait situasi di Timur Tengah (Timteng), termasuk masalah Palestina, demikian menurut pernyataan dari misi diplomatik China untuk PBB.

BACA JUGA: Belasan Ribu Warga Palestina Luka Parah, Begini Kata WHO

Seorang diplomat China menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa mereka bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan mempertanyakan alasan Dewan Keamanan PBB tak menghentikan tragedi tersebut.

“Seperti yang ditunjukkan oleh analisis ini, seandainya AS tak menghalangi semua kesempatan tersebut, DK PBB bisa saja mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata sejak awal setelah konflik meletus,” ujar Geng.

Geng mendesak AS untuk bertanggung jawab dan menggunakan pengaruhnya dalam menghentikan operasi militer Israel serta memberikan kesempatan bagi warga Palestina untuk hidup.

“China mendukung tindakan lebih lanjut dari DK PBB untuk meredam konflik, mengurangi bencana kemanusiaan, sekaligus membawa perdamaian di wilayah tersebut sesegera mungkin,” ujar Geng.

BACA JUGA: 3 Warga Palestina Tewas Akibat Militer Israel Hantam Rumah di Utara Kota Gaza

Israel terus melanjutkan serangan kejinya di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas. Tercatat, lebih dari 95.400 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.

Serangan Israel memicu hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi seiring blokade yang sedang berlangsung hingga mengakibatkan krisis pangan, air bersih, termasuk obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino