
Pantau - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan serangan penembakan yang terjadi di Port Sonde, Haiti. Penembakan tersebut dilakukan oleh sekelompok geng bernama Gran Grif.
Mengutip dari kantor berita AFP, Sabtu (5/10/2024), sebanyak 70 orang dilaporkan tewas dan 16 terluka akibat insiden penembakan yang dilakukan oleh geng di Haiti.
"Anggota geng Gran Grif menggunakan senapan otomatis untuk menembaki penduduk, menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk sekitar 10 wanita dan tiga bayi," kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Thameen Al-Kheetan seperti dikutip dalam keterangannya.
"Setidaknya 16 orang mengalami luka serius, termasuk dua anggota geng yang terkena tembakan saat baku tembak dengan polisi Haiti," tambahnya.
Baca juga: Kekerasan Geng di Haiti Picu Krisis Kemanusiaan, PBB Serukan Tindakan Internasional Badan
Thameen mengungkapkan, insiden itu juga menyebabkan puluhan rumah dan kendaraan rusak serta terbakar. PBB mengaku insiden yang terjadi di Haiti ini sangat mengerikan.
"Saat serangan terjadi, anggota geng dilaporkan membakar sedikitnya 45 rumah dan 34 kendaraan, yang memaksa sejumlah warga mengungsi," tuturnya.
"Kami ngeri dengan serangan geng hari Kamis di kota Pont Sonde di wilayah Artibonite, Haiti," imbuhnya.
Baca juga: Perdana Menteri Haiti Selamat dari Insiden Penembakan Geng Kriminal
Diberitakan sebelumnya, kekerasan geng yang terjadi di Haiti ini terus meningkat, demikian laporan dari Kantor Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (27/9).
Situasi keamanan yang memburuk ini menjadi salah satu krisis kemanusiaan paling serius yang dihadapi negara Karibia tersebut.
Dalam pernyataannya, Komisaris Tinggi PBB Volker Turk mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka kematian dan eskalasi kekerasan.
Sebanyak 3.661 orang telah menjadi korban kekerasan, sementara operasi keamanan yang dilakukan oleh kepolisian di ibu kota Port-au-Prince juga menyebabkan korban sipil, dengan 860 orang tewas dan 393 orang terluka, termasuk 36 anak-anak.
Baca juga: Antisipasi Situasi Mengerikan, PBB Berikan Dana Darurat untuk Haiti 12 Juta Dollar
Turk menegaskan bahwa penggunaan kekuatan berlebihan oleh pihak keamanan menjadi salah satu faktor yang memperburuk situasi.
"PBB mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi kekerasan ini, termasuk melalui embargo senjata, larangan perjalanan, dan pembekuan aset yang dikenakan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap individu atau kelompok yang terlibat," kata Turk.
- Penulis :
- Sofian Faiq