Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 3 Warga Palestina, 11 Lainnya Terluka

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 3 Warga Palestina, 11 Lainnya Terluka
Foto: Warga Palestina saling menguatkan satu sama lain usai serangan Israel ke sebuah rumah milik keluarga Ganim di dekat Persimpangan Abu Serrar di Kamp Pengungsian Nuseirat, Deir Al-Balah, Gaza, Sabtu (5/10/2024). (Getty Images)

Pantau - Serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Minggu (6/10/2024) menewaskan tiga warga Palestina, sementara itu, belasan lainnya terluka. Pesawat tempur Israel membombardir sebuah tenda, pusat penampungan pengungsi, dan sebuah rumah.

Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan melalui Telegram bahwa tim mereka menemukan "tiga martir, termasuk seorang anak perempuan dan perempuan," akibat serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza.

"Tim kami sedang mencari orang-orang yang hilang di antara reruntuhan rumah yang hancur," tambahnya, dikutip Senin (7/10/2024).

BACA JUGA: Kritik Media Barat atas Liputan Konflik Gaza: Bias dan Distorsi Fakta

Dalam serangan terpisah, Rumah Sakit Al-Awda melaporkan sebelas orang terluka di sebuah tenda di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, serta di pusat penampungan pengungsi di kamp Jabalia.

Sejak perang Israel dimulai, warga Palestina telah mengalami pengungsian massal setelah militer Israel memerintahkan penduduk untuk meninggalkan daerah-daerah tertentu sebagai persiapan untuk serangan yang lebih besar.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza setelah serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata.

BACA JUGA: Setahun Genosida, Ribuan Demonstran Pro-Palestina di Eropa Serukan Gencatan Senjata

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, hampir 41.900 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas, dan lebih dari 97.100 lainnya mengalami luka-luka.

Serangan yang berkelanjutan ini juga memaksa hampir seluruh warga Gaza mengungsi, sementara blokade yang sedang berlangsung memicu krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakan yang dilakukannya di Jalur Gaza. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino