
Pantau - Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina, Gilberto Teodoro, menyatakan keraguannya terhadap niat China untuk bernegosiasi mengenai kode perilaku regional di Laut China Selatan. Meskipun Manila berharap untuk melanjutkan diskusi, Teodoro mengungkapkan ketidakpastian tentang keseriusan Beijing.
"Saat ini, jujur saja, saya tidak melihat itu," ungkap Teodoro saat konferensi pers pada Senin (14/10/2024).
Kedutaan Besar (Kedubes) China di Manila belum memberikan tanggapan terkait pernyataan ini.
BACA JUGA: Filipina, AS, Australia, Kanada Gelar Latihan di Laut China Selatan
Pada Minggu (13/10/2024), para pemimpin Asia Tenggara menyerukan agar segera ada kesepakatan mengenai kode perilaku berdasarkan hukum internasional.
Seruan ini muncul setelah meningkatnya ketegangan di perairan strategis yang menjadi jalur perdagangan senilai $3 triliun setiap tahun.
China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, termasuk area yang juga diklaim oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
BACA JUGA: China Desak Filipina Pindahkan Kapal Perang di Laut China Selatan
Filipina telah melaporkan berbagai tindakan agresif oleh kapal-kapal China, termasuk penggunaan meriam air dan taktik tabrakan untuk menggagalkan misi suplai dan patroli di perairan yang diperebutkan.
Meskipun kode maritim ini telah dibahas selama bertahun-tahun, upaya yang dipimpin oleh Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) masih mengalami kemajuan yang lambat.
Kode ini diharapkan dapat membantu menghindari konfrontasi dan mencegah terjadinya konflik di kawasan tersebut. (REUTERS)
- Penulis :
- Khalied Malvino