billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

UNICEF: 400 Ribuan Anak Mengungsi di Lebanon dalam 3 Pekan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

UNICEF: 400 Ribuan Anak Mengungsi di Lebanon dalam 3 Pekan
Foto: Direktur Aksi Kemanusiaan dan Operasi Logistik UNICEF, Ted Chaiban, bersama delegasinya mengunjungi Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Beit Lahia, Gaza Utara, beberapa waktu lalu. (Getty Images)

Pantau - Badan anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan tentang ancaman “generasi yang hilang” di Lebanon, negara yang sedang menghadapi berbagai krisis dan kini ditambah dengan serangan Israel.

Konflik yang berkecamuk di Lebanon telah memaksa sekitar 1,2 juta orang meninggalkan rumah mereka, dengan sebagian besar mengungsi ke Beirut dan daerah lain di utara dalam tiga pekan terakhir.

Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk aksi kemanusiaan, Ted Chaiban melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang telah dijadikan tempat penampungan untuk keluarga yang mengungsi.

“Saya terkejut melihat dampak perang ini dalam waktu tiga minggu. Begitu banyak anak-anak yang terkena imbasnya,” ujar Chaiban.

“Saat ini, 1,2 juta anak terpaksa kehilangan akses pendidikan. Sekolah-sekolah mereka baik tidak dapat diakses, rusak akibat perang, atau digunakan sebagai tempat penampungan.”

BACA JUGA: Roket Hizbullah Hancurkan 3 Tank Israel di Lebanon Selatan

BACA JUGA: UNICEF Soroti Tewasnya Bayi Kembar 4 Hari di Gaza Akibat Serangan Israel

Sejak 23 September 2024, Israel telah meningkatkan serangan udara di seluruh wilayah Lebanon, dengan dalih menargetkan posisi Hizbullah.

Otoritas Lebanon melaporkan, serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.437 orang, melukai 4.123 lainnya, dan membuat lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.

Konflik ini merupakan lanjutan dari ketegangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang berakar dari serangan Israel ke Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober 2023. 

Di Gaza, serangan Israel telah menewaskan hampir 42.200 orang, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak.

Meski komunitas internasional memperingatkan risiko perang regional, Israel mlah memperluas operasinya pada 1 Oktober 2024 dengan melancarkan invasi darat ke Lebanon selatan. (Aljazeera/Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino