
Pantau - Pemerintah Inggris sedang meninjau kemungkinan sanksi terhadap dua menteri senior Israel setelah komentar provokatif mereka yang mendukung pemukim Israel di Tepi Barat, yang terlibat dalam serangan terhadap warga Palestina.
Dalam sesi tanya jawab di PBekas PM Israel Serukan Gencatan Senjata Segeraarlemen, Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, menegaskan pihaknya “sedang mempertimbangkan hal itu” dan mengecam pernyataan menteri-menteri tersebut sebagai "menjijikkan."
Langkah ini muncul setelah mantan PM dan Menteri Luar Negeri (Menlu)sebelumnya, David Cameron, mengungkapkan pemerintah sebelumnya juga mempertimbangkan sanksi terhadap Bezalel Smotrich selaku Menteri Keuangan Israel, dan Itamar Ben-Gvir yang juga Menteri Keamanan Nasional Israel, terkait retorika ekstremis mereka.
BACA JUGA: Inggris Desak Semua Pihak Patuhi Hukum usai Serangan Horor Israel
BACA JUGA: Bekas PM Israel Serukan Gencatan Senjata Segera
Komentar itu memicu kecaman luas, dengan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di wilayah Tepi Barat yang sudah rawan konflik. Starmer menyatakan keprihatinan mendalam mengenai krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, di mana jumlah korban jiwa telah melampaui 42.000 di tengah kekerasan yang semakin meningkat.
Dia menegaskan, akses terhadap layanan dasar semakin sulit bagi warga sipil dan mendesak Israel untuk mengambil semua langkah yang mungkin untuk meminimalkan korban sipil serta memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang vital.
“Israel harus mengambil semua langkah yang mungkin untuk menghindari korban sipil, memungkinkan bantuan masuk dengan volume yang lebih besar, dan memberikan kemampuan kepada mitra kemanusiaan PBB untuk beroperasi secara efektif,” ujar Starmer di hadapan parlemen.
Selain mempertimbangkan sanksi, Starmer juga menyatakan bahwa Inggris bersama Prancis dan Aljazair mendesak pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membahas bantuan kemanusiaan untuk Gaza. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino