Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

DPR Kecam Keras Serangan Tentara Israel yang Lukai Dua Prajurit TNI

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

DPR Kecam Keras Serangan Tentara Israel yang Lukai Dua Prajurit TNI
Foto: Anggota DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno. (foto: Aditya Andreas/pantau.com)

Pantau - Dua prajurit TNI yang bertugas sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB, UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), dilaporkan terluka akibat penembakan oleh pasukan Israel (Israel Defense Forces/IDF). 

Insiden tersebut mendapat kecaman keras dari Anggota DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno. Ia menyebut, tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman serius terhadap perdamaian.

Dave menegaskan bahwa serangan terhadap pasukan perdamaian ini mencederai prinsip perdamaian yang seharusnya dijaga oleh semua pihak. 

"Ini membuat keamanan prajurit kita di sana terancam. Situasi semakin tidak jelas, sehingga keberadaan PBB pun menjadi dipertanyakan. Yang semestinya menjaga perdamaian justru diserang," ujar Dave, dikutip Kamis (17/10/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar itu juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan penarikan pasukan dari wilayah tersebut. 

Baca Juga: DPR Akan Gelar Rapat Paripurna Sahkan Muhammad Herindra Jadi Kepala BIN

Menurutnya, selama belum ada kesepakatan gencatan senjata antara Palestina dan Israel, keberadaan pasukan Indonesia di sana menjadi semakin berbahaya.

"Ini membahayakan prajurit kita. Terbukti sudah ada korban, jangan sampai ada korban jiwa di wilayah yang seharusnya untuk menjaga perdamaian namun justru menjadi korban serangan kebrutalan," tambahnya.

Dave juga berharap, pemerintahan mendatang yang akan dipimpin oleh Presiden Terpilih, Prabowo Subianto mampu memainkan peran strategis dalam menempatkan posisi Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian global. 

"Saya yakin di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, yang memiliki pemahaman mendalam tentang strategi militer, Indonesia akan mampu mendorong perdamaian dan menjaga kedaulatan nasional," tutupnya.

Penulis :
Aditya Andreas
Editor :
Aditya Andreas