Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Yahya Sinwar Tewas, AS Kembali Dorong Proposal Gencatan Senjata

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Yahya Sinwar Tewas, AS Kembali Dorong Proposal Gencatan Senjata
Foto: Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS), Matthew Miller, memberikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers harian. (Getty Images)

Pantau - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan bakal berupaya mempercepat kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Jalur Gaza. AS mengklaim, tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar oleh Israel, sebagai peluang untuk menghentikan konflik.

Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, Matthew Miller, membeberkan, proposal gencatan senjata yang didukung negaranya ini telah diajukan sejak Mei 2024.

Miller menekankan, dengan tewasnya Sinwar, ada potensi kemajuan untuk mengakhiri perang. Dia menambahkan, AS melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk menghentikan perang.

“Kami tidak ingin terlalu dini berspekulasi. Ini adalah momen besar yang bisa mengubah arah konflik,” ujar Miller dalam konferensi pers, dikutip Jumat (18/10/2024).

Baca juga: Klaim Tewasnya Yahya Sinwar: Gencatan Senjata Makin Terhambat?

"Kami akan berusaha memanfaatkan peluang ini," imbuhnya.

Namun, Miller mengingatkan, Israel harus membuat keputusan sulit demi tercapainya kesepakatan damai.

"Kami sudah beberapa kali menyampaikan perlunya pembicaraan jujur terkait keputusan-keputusan sulit tersebut. Sebelumnya, tidak ada pihak di meja negosiasi yang siap untuk berbicara," tuturnya.

Israel mengumumkan pada Kamis (17/102024) bahwa Sinwar tewas dalam operasi militer di Gaza selatan. Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh sebagai pemimpin politik Hamas pada Agustus, setelah Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran.

Baca juga: Uni Eropa Klaim Sinwar Halangi Gencatan Senjata dan Bebaskan Sandera

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober 2023, Israel terus melancarkan ofensif brutal di Gaza, menewaskan lebih dari 42.400 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 99.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Blokade Israel di Gaza juga mengakibatkan hampir seluruh penduduk terpaksa mengungsi, menghadapi krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Upaya mediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas belum membuahkan hasil dalam beberapa bulan terakhir. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino