Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

4.000 Polisi, Tiga Kapal Pesiar, dan 40 Maserati Disiapkan untuk KTT APEC di Papua Nugini

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

4.000 Polisi, Tiga Kapal Pesiar, dan 40 Maserati Disiapkan untuk KTT APEC di Papua Nugini

Pantau.com - Papua Nugini menjadi tuan rumah pada pertemuan KTT APEC yang akan diselenggrakan pada 17-18 November mendatang.

KTT APEC merupakan hal yang penting bagi kawasan Asia Pasifik dan kesempatan penting bagi Australia untuk membentuk kebijakan luar negeri baru, dan memperkuat pertalian dengan negara-negara tetangga yang kuat seperti Amerika Serikat dan China.

Dalam persiapannya menyambut para pemimpin dunia, Papua Nugini mengerahkan sejumlah kapal perang, jet tempur, hingga pasukan khusus kontra-terorisme multinasional guna melindungi para pemimpin dunia dalam pertemuan puncak di Ibu Kota Port Moresby.

Sekitar 4.000 personel militer, yang sebagian merupakan pasukan asing, akan bersama-sama dengan ratusan polisi lokal akan mengamankan acara tersebut.

Seperti dilansir ABC, Senin (12/11/2018), 40 mobil mewah asal Italia, yakni Maserati akan mendarat di Bandara International Jackson di Post Moresby yang akan digunakan bagi pertemuan. Tiga mobil mewah lainnya, yakni Bentely Spurs juga dilaporkan di beli untuk keperluan KTT.

Baca juga: Gedung Putih Keluarkan Koin Peringatan KTT Trump-Putin, tapi Malah Diledek

Menurut Anadolu, forum ekonomi regional itu akan menjadi yang pertama kalinya dihelat di Papua Nugini. Para pemimpin dunia seperti Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan. Namun, demi alasan keamanan, mereka akan bermalam di Australia.

Sebanyak 15.000 delegasi akan menghadiri pertemuan tersebut. Tetapi, kurangnya akomodasi hotel, banyak dari mereka akan bermalam di tiga kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan.

KTT APEC di Papua Nugini juga mendapat bantuan dari China, yakni memberikan $AUD 35 juta untuk membangun gedung pertemuan dan menyumbang sembilan mobil pemadam kebakaran serta 50 unit bus besar dan 35 unit bus kecil selama KTT. Sedangkan, Australia memberikan bantuan militer selama puncak KTT. Akan ada 1.500 tentara Australia dengan 500 orang diantaranya berada di pelabuhan Moresby dan 16 pesawat tempur Super Hornet, serta tiga kapal AL Australia dengan fasilitas pendaratan helikopter dan beberapa kapal patroli.

Papua Nugini memiliki tingkat pemerkosaan dan kekerasan domestik tertinggi di dunia. Geng jalanan yang dikenal sebagai "raskols" melakukan banyak perampokan terhadap pengguna mobil umum. Untuk memastikan para delegasi selamat, pemerintah juga telah meminta bantuan militer dari Amerika Serikat dan Selandia Baru.

Baca juga: Pertemuan KTT Kim-Trump Pengaruhi Perdagangan Dolar AS

Penulis :
Noor Pratiwi