
Pantau - Setidaknya enam pekerja konstruksi, termasuk dua warga non-penduduk, dan seorang dokter tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada akhir pekan lalu, kata para pejabat pada Senin (21/10/2024).
Insiden itu berlokasi di konstruksi di Gagangir, distrik Ganderbal bagian tengah. Para pekerja itu sedang mengerjakan proyek pembangunan terowongan Z-Morh dan pelebaran jalan raya Jammu-Leh yang dekat dengan tujuan wisata Sonamarg.
Lima orang lainnya dilaporkan menderita luka dan sedang menjalani perawatan. Serangan ini terjadi sehari setelah mayat seorang warga non-Kashmir ditemukan di distrik Shopian dengan kondisi penuh peluru.
Baca juga: Kashmir Kembali Bergejolak, Baku Tembak Tewaskan Tentara dan Warga Sipil
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) India, Amit Shah, menegaskan bahwa pelaku tindakan keji ini tidak akan diampuni.
"Serangan teror pengecut terhadap warga sipil adalah tindakan tercela. Mereka yang terlibat tidak akan terhindar dari tanggapan tegas pasukan keamanan kami," ungkap Shah di akun X-nya.
Ketua Menteri Omar Abdullah mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai berita menyedihkan. "Pekerja ini sedang mengerjakan proyek infrastruktur utama di daerah tersebut," tegas Abdullah.
Baca juga: India Bergejolak, Muslim Kashmir Diminta Segera Angkat Kaki
Serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak Abdullah dilantik sebagai menteri utama pekan lalu, menjadi yang terpilih pertama di wilayah itu sejak 2019.
Sebuah tim dari Badan Investigasi Nasional sudah tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki serangan tersebut. Pemimpin Konferensi Hurriyat, Mirwaiz Umar Farooq, juga menyatakan kesedihan yang mendalam.
"Setiap nyawa sangat berharga, dan kehilangan nyawa dengan cara seperti ini sangat menyakitkan. Ini adalah pengingat suram tentang siklus kekerasan yang terus berlanjut yang kita derita selama beberapa dekade," tulis Farooq di X. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino