HOME  ⁄  Internasional

Atap Stasiun Kereta Runtuh di Serbia, 14 Orang Tewas!

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Atap Stasiun Kereta Runtuh di Serbia, 14 Orang Tewas!
Foto: Tim SAR bekerja keras di lokasi runtuhnya atap stasiun kereta api di Novi Sad, Serbia, Jumat (1/11/2024). (Getty Images)

Pantau - Tim SAR terus bekerja keras di Novi Sad, Serbia, pascainsiden atap rubuh stasiun kereta api, menewaskan sedikitnya 14 orang.

Insiden tragis ini terjadi pada pukul 12.00 waktu setempat, saat atap stasiun sepanjang 35 meter tiba-tiba runtuh, menimbun banyak orang di bawah puing-puing.

Pekerjaan penyelamatan melibatkan sekitar 80 petugas yang dibantu oleh alat berat seperti crane dan buldoser.

Mereka berupaya mencari korban selamat di antara tumpukan beton dan logam yang terlipat. Sementara itu, tim medis dan ambulans bersiaga di lokasi untuk memberikan pertolongan kepada para korban yang berhasil dievakuasi.

Seorang saksi bernama Vera, seorang pensiunan berusia 86 tahun, mengaku mendengar suara gemuruh yang sangat keras disertai debu yang mengepul.

"Jendela kami terbuka karena cuaca panas, dan saya hanya melihat kepulan debu," ujarnya.

Dua wanita yang terjebak di bawah reruntuhan berhasil diselamatkan lebih awal, namun saat ini dalam kondisi kritis.

Baca juga: UEFA Luncurkan Penyelidikan atas Tindakan Tidak Pantas Suporter Serbia

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Serbia, Ivica Dacic menyatakan, operasi penyelamatan ini sangat sulit dan akan berlangsung selama beberapa jam ke depan.

Dia tidak mengharapkan jumlah korban tewas akan meningkat secara signifikan. Luka Causic, kepala pusat manajemen darurat Kemendagri, menambahkan bahwa beratnya puing-puing menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi.

Sementara itu, layanan kereta dari stasiun tersebut dihentikan sebagai langkah pencegahan. Perdana Menteri (PM) Serbia, Milos Vucevic menyebut hari itu sebagai "Jumat hitam" bagi Serbia dan Novi Sad. Dia menegaskan pentingnya mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ini.

Bangunan stasiun kereta tersebut baru saja selesai direnovasi pada musim panas lalu, tetapi bagian atap yang runtuh tidak termasuk dalam pekerjaan renovasi tersebut.

Kejadian ini memicu kemarahan publik dan tuntutan agar pemerintah lebih memperhatikan keselamatan bangunan publik.

Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, rumah sakit setempat meminta sumbangan darah untuk membantu para korban yang terluka.

Masyarakat juga mengadakan doa bersama untuk mengenang mereka yang kehilangan nyawa dalam insiden memilukan ini. Investigasi mengenai penyebab runtuhnya atap kini tengah dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Sumber: Reuters

Penulis :
Khalied Malvino