Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pemilu AS: Trump Unggul di 8 Negara Bagian, Harris di 3 Negara Bagian

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Pemilu AS: Trump Unggul di 8 Negara Bagian, Harris di 3 Negara Bagian
Foto: Calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat (AS), Donald Trump (ANTARA)

Pantau - Dalam pemilu presiden AS pada Selasa (05/11), kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, memenangkan delapan negara bagian, sementara Kamala Harris dari Partai Demokrat meraih tiga negara bagian serta Washington, D.C., menurut proyeksi Edison Research. Namun, hasil akhir masih belum pasti, terutama di negara bagian kritis yang bisa memakan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk dipastikan.

Seperti yang diperkirakan, hasil awal memperlihatkan ketatnya persaingan di tujuh negara bagian kunci: Georgia, North Carolina, Pennsylvania, Arizona, Michigan, Nevada, dan Wisconsin. Survei opini publik menunjukkan kedua kandidat bersaing ketat di semua wilayah ini menjelang Hari Pemilihan.

Trump memperoleh 90 suara elektoral setelah memenangkan Kentucky, Indiana, West Virginia, Alabama, Florida, Oklahoma, Missouri, dan Tennessee. Harris meraih 27 suara elektoral dari Vermont, Maryland, Massachusetts, dan Washington, D.C. Untuk meraih kursi kepresidenan, kandidat memerlukan 270 suara elektoral.

Hasil jajak pendapat awal mengungkapkan sekitar tiga perempat pemilih khawatir tentang ancaman terhadap demokrasi Amerika. Demokrasi dan ekonomi menjadi isu utama, diikuti oleh aborsi dan imigrasi. Sebanyak 73% responden menyatakan demokrasi dalam bahaya, berbanding 25% yang merasa aman.

Baca juga: Hari Pemilihan Dimulai, Jumlah Suara Harris dan Trump Imbang

Polarisasi politik yang semakin mendalam terlihat selama kampanye sengit ini. Trump sering mengeluarkan retorika apokaliptik dan mencurigai integritas sistem pemilu. Harris memperingatkan bahwa masa jabatan kedua Trump dapat mengancam demokrasi Amerika.

Trump, yang para pendukungnya menyerang Capitol AS pada 6 Januari 2021 setelah ia menuduh pemilu 2020 curang, sebelumnya menyuarakan kekhawatiran tanpa bukti tentang adanya "kecurangan besar" di Philadelphia. Janice Winfrey, petugas kota Detroit, menanggapi tuduhan ini dengan mengatakan, "Saya tidak menanggapi omong kosong." Komisaris Philadelphia, Seth Bluestein, juga membantah, menyebut tuduhan tersebut sebagai disinformasi.

Sementara itu, Harris, yang sudah mengirimkan suara melalui pos di negara bagian asalnya, California, menggunakan hari pemilihan untuk wawancara radio guna mendorong pemilih menggunakan hak mereka.

Pemilihan kali ini mencatat berbagai peristiwa luar biasa, termasuk dua upaya pembunuhan terhadap Trump, pengunduran diri Presiden Joe Biden, dan peningkatan popularitas Harris. Hasil yang terlalu ketat untuk dipastikan ini datang setelah miliaran dolar dihabiskan dalam kampanye intens.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Ahmad Munjin