
Pantau - Malaria telah merenggut 41 nyawa, termasuk 36 anak, di Greater Pibor Administrative Area, Sudan Selatan, dalam dua pekan terakhir.
Menurut Menteri Informasi Sudan Selatan, Oleyo Akuer, sekitar 200 orang dirawat di rumah sakit Likwangole County, dengan banyak kematian terjadi di daerah terpencil.
Penyakit yang ditularkan nyamuk ini terus menyebar, dengan mayoritas korban berada di luar kota Likwangole.
Baca juga: Setelah Puluhan Tahun Hilang, Kasus Malaria Kembali Muncul di AS
Meskipun ada lima kematian di kota tersebut, fasilitas kesehatan di Likwangole menghadapi kekurangan obat akibat masalah pasokan yang berlangsung lama.
Malaria tetap menjadi penyebab utama penyakit dan kematian di Sudan Selatan, terutama di kalangan anak-anak. Pada 2022, negara ini melaporkan 2,8 juta kasus dan 6.680 kematian, sementara laporan untuk 2023 masih belum tersedia.
Pada Juli 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sudan Selatan meluncurkan program vaksinasi malaria yang menargetkan 265.000 anak di 28 kabupaten di enam negara bagian. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino