
Pantau - Gereja Inggris menghadapi tekanan pada Rabu (13/11/2024) untuk memastikan pelaku penutupan kasus pelecehan diseret ke pengadilan, setelah pengunduran diri Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, terkait skandal pelecehan gereja.
Welby mundur pada Selasa (12/11/2024) setelah laporan mengungkapkan kegagalan investigasi terhadap dugaan pelecehan oleh John Smyth, seorang pengacara yang melecehkan lebih dari 115 anak dan pemuda di kamp musim panas Kristen beberapa dekade lalu.
Laporan ini meningkatkan tekanan agar pihak-pihak yang terlibat dalam penutupan kasus tersebut dimintai pertanggungjawaban. Uskup Agung York, Stephen Cottrell, menyatakan adanya individu yang secara sistematis menutup-nutupi kasus ini, dan mereka harus dimintai pertanggungjawaban.
Uskup Lincoln, Stephen Conway, yang diberitahu tentang dugaan pelecehan pada 2013, juga menghadapi desakan untuk mundur.
Baca juga:
- Inggris Pertimbangkan Tindakan Lebih Lanjut Terhadap Israel
- Inggris Pertimbangkan Sanksi Jerat 2 Menteri Israel
Seorang korban Smyth mengatakan Conway tidak cukup serius menindaklanjuti kasus ini. Conway meminta maaf atas kelalaiannya, mengaku telah melakukan apa yang bisa ia lakukan sebagai uskup.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Welby salah diberitahu mengenai langkah-langkah yang diambil di Keuskupan Ely yang saat itu dipimpin Conway, dengan klaim bahwa kasus tersebut sudah dilaporkan ke polisi.
Sementara itu, meskipun banyak langkah yang telah diambil untuk memperbaiki sistem perlindungan anak, Cottrell menyebut Welby mungkin terlalu bergantung pada pihak lain dalam menangani kasus ini. (Reuters)
- Penulis :
- Khalied Malvino