Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Xi Jinping Peringatkan Biden: Taiwan Adalah Garis Merah yang Tak Bisa Dilanggar

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Xi Jinping Peringatkan Biden: Taiwan Adalah Garis Merah yang Tak Bisa Dilanggar
Foto: Presiden China Xi Jinping (kanan) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden (kiri) - gettyimages

Pantau - Presiden China, Xi Jinping, mengingatkan Amerika Serikat untuk tidak melampaui batas dalam mendukung Taiwan. Peringatan tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT APEC di Peru, pada Sabtu (16/11) kemarin

“Masalah Taiwan, demokrasi, hak asasi manusia, sistem politik, dan kepentingan pembangunan adalah empat garis merah yang tidak boleh ditentang,” kata Xi Jinping dilansir dari AFP, Minggu (17/11/2024).

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menegaskan tidak akan mengesampingkan opsi penggunaan kekuatan untuk merebutnya. 

Sementara itu, AS tetap menjadi pendukung utama Taiwan meskipun tidak secara diplomatik mengakui status negara tersebut.

Baca juga: Biden Minta China Cegah Eskalasi Perang Rusia-Ukraina oleh Pasukan Korea Utara

Xi Jinping menyatakan kepada Biden bahwa Taiwan merupakan "garis merah" yang tidak boleh dilanggar. Ia memperingatkan bahwa segala tindakan separatis terkait kemerdekaan Taiwan akan mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

"Ini adalah pembatas penting dalam hubungan Tiongkok-AS. Kemerdekaan Taiwan tidak sejalan dengan stabilitas di kawasan ini," tegasnya.

Selain itu, Xi Jinping menekankan bahwa Washington tidak boleh ikut campur dalam perselisihan bilateral antara China dan Taiwan, serta tidak boleh mendukung tindakan provokatif di Laut China Selatan. 

China selama ini terus memperkuat klaimnya atas jalur air yang diperebutkan, meskipun ada penolakan dari negara-negara tetangga dan keputusan internasional yang menolak dasar klaim tersebut.

Baca juga: Putin Tegaskan Rusia Terbuka untuk Negosiasi dengan Ukraina

Dalam pertemuan itu, Xi juga menyatakan bahwa posisi China terkait perang di Ukraina adalah "terbuka dan jujur," serta menegaskan bahwa China tidak akan membiarkan ketegangan di Semenanjung Korea berkembang menjadi konflik yang lebih besar. 

"Kami tidak ingin melihat kekacauan di kawasan tersebut," pungkasnya

Penulis :
Sofian Faiq
Editor :
Sofian Faiq