
Pantau - Pejabat kesehatan mengonfirmasi pada Sabtu (16/11/2024) kasus pertama mpox jenis baru di Amerika Serikat (AS), yang pertama kali ditemukan di wilayah timur Kongo.
Pasien tersebut sempat bepergian ke Afrika Timur dan mendapatkan perawatan di California Utara setibanya di AS. Untungnya, kondisinya membaik, dan risiko terhadap masyarakat dinilai rendah.
Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat California, mengutip The Associated Press, Selasa (19/11/2024), pasien kini menjalani isolasi di rumah. Para tenaga medis sedang menghubungi orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien tersebut sebagai langkah pencegahan.
Mpox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus dalam keluarga yang sama dengan virus cacar. Penyakit ini endemik di beberapa wilayah Afrika, di mana orang dapat tertular melalui gigitan rodensia atau hewan kecil.
Baca juga: Africa CDC Setujui Tes Mpox Pertama Buatan Maroko
Gejalanya termasuk demam, menggigil, dan nyeri tubuh. Pada kasus yang lebih parah, bisa muncul lesi pada wajah, tangan, dada, dan alat kelamin.
Awal tahun ini, para ilmuwan melaporkan munculnya varian baru mpox di Afrika, yang menyebar terutama melalui kontak dekat, termasuk hubungan seksual.
Penyebarannya masif di Afrika Timur dan Tengah, namun di luar benua Afrika, kasus yang ditemukan sangat terbatas, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Sejak akhir September 2024, lebih dari 3.100 kasus mpox telah dikonfirmasi, sebagian besar di tiga negara Afrika — Burundi, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.
Baca juga: Kasus Varian Mpox Clade 1b Pertama Kali Ditemukan di Jerman
Beberapa negara lain seperti Jerman, India, Kenya, Swedia, Thailand, Zimbabwe, dan Inggris juga melaporkan kasus pada pelancong.
Pejabat kesehatan menyatakan awal bulan ini bahwa situasi di Kongo sudah mulai stabil. CDC Afrika memperkirakan Kongo memerlukan setidaknya 3 juta dosis vaksin mpox untuk menghentikan penyebaran penyakit ini, dan 7 juta dosis tambahan untuk negara-negara Afrika lainnya.
Penyebaran mpox mayoritas terjadi melalui kontak seksual, serta kontak dekat pada anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.
Wabah kali ini berbeda dengan wabah mpox global pada tahun 2022, di mana sebagian besar kasus ditemukan pada pria gay dan biseksual.
- Penulis :
- Khalied Malvino