Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hamas Kecam Sanksi AS terhadap Para Pemimpinnya

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Hamas Kecam Sanksi AS terhadap Para Pemimpinnya
Foto: Presiden Palestina Mahmoud Abbas (tengah depan) berbicara selama pertemuan rekonsiliasi para pemimpin faksi Palestina --Hamas dan Fatah-- yang diadakan di Kota New Alamein, Mesir, 30 Juli 2023. (ANTARA/Xinhua)

Pantau - Kelompok Hamas mengkritik keras langkah Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang memberikan sanksi terhadap sejumlah pemimpin seniornya. Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (20/11/2024), Hamas menuduh pemerintah AS menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap Israel, sekaligus menegaskan sikap permusuhan terhadap rakyat Palestina.

Hamas menggambarkan keputusan tersebut sebagai upaya merusak citra perjuangan mereka yang, menurutnya, bertujuan untuk membela hak-hak rakyat Palestina melawan pendudukan Israel.“Sanksi ini didasarkan pada tuduhan palsu yang tidak berdasar dan bertujuan untuk mendiskreditkan para pemimpin yang bekerja untuk rakyatnya,” kata Hamas dalam pernyataannya yang dilaporkan oleh Anadolu.

Hamas juga menuduh AS mengabaikan tindakan pemerintah Israel yang mereka sebut sebagai kejahatan perang. Kelompok ini menyerukan pemerintah AS untuk menghentikan dukungannya terhadap Israel dan menekan negara itu agar mematuhi hukum internasional.

Baca Juga:
Turki Bantah Kantor Politik Hamas Pindah dari Qatar ke Ankara
 

AS Jatuhkan Sanksi pada Pemimpin Hamas
Sebelumnya, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap enam pemimpin Hamas, termasuk Basem Naim dan Ghazi Hamad. AS menuduh mereka terlibat dalam mendukung kegiatan terorisme serta menyalurkan dana untuk operasi Hamas di Gaza.

Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan berkelanjutan AS terhadap Hamas, yang sejak lama masuk dalam daftar organisasi teroris menurut pemerintah AS. Sanksi ini memberikan tekanan tambahan kepada Hamas di tengah konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Sementara itu, upaya mediasi yang dilakukan beberapa pihak, termasuk AS, Mesir, dan Qatar, untuk mencapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel belum membuahkan hasil. Penolakan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan perang di Gaza menjadi salah satu hambatan utama dalam proses tersebut.

Penulis :
Ahmad Ryansyah