Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Konflik Ukraina Memanas, Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Oreshnik

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Konflik Ukraina Memanas, Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Oreshnik
Foto: Ilustrasi Rudal (getty images)

Pantau - Ketegangan dalam perang Ukraina meningkat tajam setelah Rusia meluncurkan rudal hipersonik jenis baru bernama Oreshnik. Langkah ini menjadi eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Pada Kamis (21/11/2024), Angkatan Udara Ukraina melaporkan serangan rudal yang menghantam kota Dnipro di Ukraina tengah. Rudal tersebut, yang didesain untuk membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, diluncurkan dari wilayah Astrakhan, Rusia.

"Kami telah menembak jatuh enam rudal, meski jenis pastinya masih dalam verifikasi lebih lanjut," ujar pihak militer Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidatonya, mengklaim serangan itu merupakan uji coba sukses rudal Oreshnik, yang ia gambarkan sebagai senjata balistik hipersonik dengan kemampuan unik."Rudal ini tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara modern. Itu tidak mungkin," kata Putin dengan penuh percaya diri.

Eskalasi Konflik dan Dampaknya

Serangan menggunakan Oreshnik menunjukkan babak baru dalam perang Ukraina, terutama mengingat kecepatannya yang mencapai Mach 10, atau sekitar 3 kilometer per detik. Kecepatan ini membuatnya hampir mustahil untuk dicegat oleh teknologi pertahanan udara yang ada saat ini.

Baca Juga:
Rupiah Melaju di Zona Merah Terpanggang Panasnya Konflik Ukraina-Rusia
 

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras langkah Rusia yang dianggap sebagai ancaman baru bagi stabilitas regional. "Ini adalah upaya terbaru Rusia untuk menebar ketakutan dan menekan Ukraina. Namun, kami akan terus melawan," tegas Zelensky dalam pernyataan resminya.

Reaksi Internasional

Amerika Serikat turut mengutuk langkah Rusia, menyebutnya sebagai provokasi serius. Gedung Putih menegaskan bahwa dukungan kepada Ukraina akan terus ditingkatkan.

"Rusia secara konsisten menjadi pihak yang memicu eskalasi. Kami akan berdiri bersama Ukraina dalam menghadapi agresi ini," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.

Selain itu, AS dikabarkan telah memberikan sistem rudal jarak jauh ATACMS kepada Ukraina untuk membantu pertahanan mereka, meski detail spesifik pengiriman belum diumumkan secara resmi.

Prospek Konflik

Dengan eskalasi terbaru ini, konflik Ukraina diperkirakan akan semakin sulit diselesaikan melalui jalur diplomasi. Kehadiran senjata hipersonik seperti Oreshnik juga menimbulkan kekhawatiran akan perlombaan senjata baru di antara negara-negara besar dunia.

PBB dan sejumlah organisasi internasional mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan guna mencegah dampak lebih luas dari perang yang telah memakan banyak korban jiwa.

Penulis :
Ahmad Ryansyah