
Pantau - Penjaga pantai Yunani menemukan delapan jenazah migran, termasuk enam anak, yang tewas akibat tenggelam di lepas pantai Pulau Samos, Senin (25/11/2024). Insiden ini menjadi tragedi kapal tenggelam kedua di Laut Aegea pada November 2024.
Selain itu, polisi Yunani menemukan 36 orang selamat di bagian utara Samos. Tiga orang lainnya yang terjebak di area berbatu berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai.
Hingga kini, belum diketahui apakah masih ada korban yang hilang atau kewarganegaraan para migran tersebut. Seorang pejabat penjaga pantai mengatakan mereka mendapat laporan dari sebuah organisasi non-pemerintah.
“Kami memperkirakan sekitar 50 orang berada di kapal tersebut,” ujarnya, melansir Al Jazeera, Selasa (26/11/2024).
Baca juga:
- Ledakan Mematikan di Athena, Polisi Temukan Senjata dan Bom
- Yunani Umumkan 'Visa Emas' bagi Investor Startup, Berminat?
Dalam insiden terpisah di Pulau Lesbos, seorang pria lanjut usia meninggal setelah kelompok migran berjumlah 27 orang mendarat dengan perahu kecil.
Gerbang Utama Migran ke Eropa
Yunani, yang terletak di tenggara Uni Eropa, telah lama menjadi pintu masuk utama bagi migran dan pengungsi dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
Menurut data UNHCR, sekitar 54.000 migran tiba di Yunani sepanjang 2024, mayoritas melalui jalur laut. Angka ini menjadi yang terbesar kedua di Eropa Selatan setelah Italia.
Namun, perjalanan ini berbahaya karena banyaknya penggunaan perahu yang tidak layak dan gelombang laut yang ganas.
Baca juga:
- Bocah Tewas Tenggelam saat Mandi di Pantai Lampung
- Tim SAR Belum Temukan 6 Awak KM Soneta yang Tenggelam di Karimunjawa
Awal November 2024, empat orang meninggal dalam kecelakaan kapal serupa di dekat Pulau Rhodes. Pada Oktober, dua orang juga tewas dalam insiden di sekitar Samos.
Perdagangan Manusia Disorot
Menteri Perkapalan Yunani, Christos Stylianides, menegaskan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pemberantasan jaringan perdagangan manusia.
“Saya ingin menyampaikan kesedihan mendalam atas hilangnya delapan nyawa, termasuk enam anak kecil,” ungkap Stylianides dalam pernyataan resmi.
“Kami akan menangani masalah besar imigrasi ilegal yang telah melampaui batas toleransi Uni Eropa,” sambungnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino