
Pantau - Serangan udara Israel di Gaza pada Minggu (1/12) menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina, menurut laporan petugas medis, sebagaimana dilansir dari Reuters. Militer Israel terus menggempur wilayah itu dan menghancurkan rumah-rumah di bagian utara Jalur Gaza.
Di kamp Nuseirat, Gaza tengah, serangan udara menghantam sebuah rumah dan menewaskan enam orang. Serangan lain di Kota Gaza menewaskan tiga penghuni rumah, kata petugas medis. Di Khan Younis, Gaza selatan, dua anak meninggal dunia setelah sebuah misil menghantam area perkemahan. Serangan di Rafah, dekat perbatasan Mesir, merenggut empat korban jiwa.
Warga setempat melaporkan militer Israel menghancurkan kelompok rumah di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun, wilayah utara Gaza yang menjadi lokasi operasi militer sejak Oktober. Palestina menuduh operasi di utara Gaza bertujuan memaksa evakuasi warga untuk menciptakan zona penyangga. Tuduhan ini dibantah militer Israel.
Israel menyatakan telah menewaskan ratusan militan Hamas di wilayah tersebut untuk mencegah kelompok itu berkumpul kembali. Sayap bersenjata Hamas mengklaim telah menewaskan sejumlah tentara Israel melalui serangan roket anti-tank, mortir, dan jebakan eksplosif.
Baca juga: Palestina Desak Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat Terkait Genosida di Gaza
Dua Tahanan Palestina Meninggal di Penjara Israel
Kelompok advokasi tahanan melaporkan dua warga Gaza meninggal dalam tahanan Israel, sehingga total korban tewas di penjara mencapai 47 sejak perang dimulai. Kedua pria tersebut adalah Mohammad Idris dan Muath Rayyan, keduanya berusia 30-an tahun. Layanan Penjara Israel menyatakan kasus ini bukan di bawah yurisdiksinya, sementara militer belum memberikan komentar.
Israel membantah tuduhan organisasi hak asasi manusia Palestina dan internasional tentang penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap tahanan di penjara-penjara dan kamp-kamp detensinya.
Hamas dan Mesir Bahas Kesepakatan Pertukaran Tahanan
Pemimpin Hamas bertemu dengan pejabat keamanan Mesir di Kairo untuk membahas kemungkinan kesepakatan dengan Israel. Pertemuan ini bertujuan menjajaki pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Diskusi ini berlangsung setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana melanjutkan upaya negosiasi gencatan senjata dengan bantuan Qatar, Mesir, dan Turki.
Hamas mendorong penghentian perang, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan perang hanya akan berakhir jika Hamas dihancurkan.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 12 Warga Palestina di Gaza
Krisis Kemanusiaan di Gaza
Menurut pejabat Gaza, kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 44.300 orang dan menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal. Sebagian besar wilayah Gaza kini porak poranda.
Perang ini dipicu serangan kelompok militan yang dipimpin Hamas ke komunitas Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 sandera, menurut pejabat Israel.
- Penulis :
- Latisha Asharani