
Pantau - Militer Israel mengklaim telah menewaskan Salman Nemer Jomaa, perwakilan Hizbullah untuk militer Suriah, dalam serangan udara di Damaskus pada Selasa (3/12/2024). Serangan ini terjadi seiring gencatan senjata rapuh yang telah berlangsung selama 6 hari.
"Angkatan Udara Israel (IAF) melakukan serangan berbasis intelijen di Damaskus dengan menargetkan Salman Nemer Jomaa, perwakilan Hizbullah untuk militer Suriah," ujar militer Israel, melansir AFP, Rabu (4/12/2024).
Militer Israel menambahkan, Jomaa memiliki peran penting dalam pengiriman senjata antara Suriah dan Hizbullah.
"Sebagai bagian dari tugasnya, Jomaa bertanggung jawab untuk koordinasi antara agen Hizbullah dan tentara Suriah, termasuk mendukung penyelundupan senjata antara Suriah dan Hizbullah," lanjut pernyataan tersebut.
Menurut kantor berita negara Suriah, SANA, serangan Israel menyasar sebuah mobil di jalan menuju Bandara Internasional Damaskus. Sementara itu, kelompok pemantau perang, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), melaporkan serangan itu menewaskan satu orang.
"Mobil tersebut meledak setelah menjadi target agresi Israel di jalan menuju Bandara Internasional Damaskus," tulis SANA, mengutip sumber kepolisian setempat.
Observatory, yang berbasis di Inggris, mengungkapkan mobil tersebut diserang oleh drone Israel.
"Seorang pria di dalam mobil tewas, sementara satu orang lainnya terluka," beber Observatory, tanpa mengungkap identitas korban.
"Serangan itu terjadi di dekat lapangan udara militer," tambahnya.
Sejak perang Suriah pecah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan di wilayah Suriah, terutama menargetkan militer dan kelompok-kelompok yang didukung Iran, termasuk Hizbullah Lebanon.
Meski jarang memberikan komentar, Israel berulang kali menegaskan tidak akan membiarkan Iran memperluas pengaruhnya di Suriah.
Serangan di Damaskus ini terjadi di tengah saling tuduh antara Israel dan Hizbullah atas pelanggaran gencatan senjata yang mulai berlaku di Lebanon sejak 27 November 2024.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino