Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden Korea Selatan Batalkan Darurat Militer, AS Ngaku "Lega"

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Presiden Korea Selatan Batalkan Darurat Militer, AS Ngaku "Lega"
Foto: Tentara Korea Selatan berusaha memasuki Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, pada Rabu (4/12/2024). (Getty Images)

Pantau - Gedung Putih merasa "lega" atas keputusan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang membatalkan niatnya untuk memberlakukan darurat militer di negara itu.

“Kami lega karena Presiden Yoon telah membatalkan keputusan yang mengkhawatirkan tentang darurat militer dan menghormati keputusan Majelis Nasional ROK untuk mengakhiri kebijakan tersebut,” demikian pernyataan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) kepada Anadolu, Rabu (4/12/2024).

"Demokrasi adalah dasar dari aliansi AS-ROK, dan kami akan terus memantau situasi ini," sambungnya.

Juru bicara yang berbicara dengan syarat anonim itu merujuk pada Korea Selatan dengan singkatan resmi negara tersebut, Republic of Korea (ROK)

Rapat Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo pada Rabu pagi menyetujui resolusi yang membatalkan darurat militer setelah Yoon mundur dari keputusannya untuk memberlakukannya.

Dengan keputusan itu, darurat militer secara efektif dicabut dari negara tersebut, sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Konstitusi.

“Darurat militer akan dicabut segera dengan menerima permintaan Majelis Nasional (Parlemen) melalui rapat Dewan Negara (Kabinet),” tegas Yoon dalam pidato nasional keduanya, hanya beberapa jam setelah mendeklarasikan darurat militer untuk "menyelamatkan negara dari kekuatan anti-negara."

Yoon mengumumkan pemberlakuan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam, untuk pertama kalinya dalam 45 tahun. Namun, 190 anggota DPR Korea Selatan dari 300 kursi menolak langkah tersebut, sehingga Yoon wajib mematuhi keputusan mereka.

Setelah pengumuman darurat militer, semua kegiatan politik, termasuk yang dilakukan parlemen, dewan lokal, partai politik, asosiasi politik, serta aksi unjuk rasa dan demonstrasi, dilarang.

Warga merayakan setelah Yoon menyatakan akan mematuhi keputusan DPR Korea Selatan. Presiden Yoon juga mengatakan, pasukan telah ditarik dari parlemen.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler