Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Korsel Umumkan Darurat Militer di Tengah Ketegangan Regional

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Korsel Umumkan Darurat Militer di Tengah Ketegangan Regional
Foto: Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol (getty images)

Pantau - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12/2024) mengumumkan status darurat militer di seluruh negeri, menyoroti meningkatnya ancaman dari Korea Utara (Korut) dan aktivitas militer asing di kawasan.

"Pemerintah mengambil langkah tegas untuk melindungi negara dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara dan elemen anti-negara. Dengan ini, saya umumkan darurat militer," ujar Yoon dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi nasional, seperti dikutip dari AFP.

Ketegangan di Semenanjung Korea

Keputusan ini muncul di tengah eskalasi ketegangan antara Korsel dan Korut, ditambah dengan insiden terbaru yang melibatkan aktivitas militer China dan Rusia di wilayah udara Korsel. Pekan lalu, sebanyak 11 pesawat militer dari kedua negara dilaporkan memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Korsel selama beberapa jam.

Baca Juga:
Dave Laksono: Kedutaan Korsel Dukung Seluruh Program Pemerintahan Presiden Prabowo
 

Militer Korsel segera merespons dengan mengerahkan sejumlah jet tempur untuk melakukan pengawasan dan manuver taktis. Kendati pesawat asing itu tidak melanggar wilayah udara Korsel, insiden ini memicu kekhawatiran tentang keamanan regional.

Langkah Darurat

Darurat militer memberikan wewenang tambahan kepada pemerintah Korsel untuk mengontrol keamanan nasional, termasuk mobilisasi pasukan secara cepat, pengawasan ketat terhadap pergerakan publik, dan peningkatan kesiapan militer.

"Kami tidak akan mundur dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan nasional," tegas Yoon, merujuk pada peningkatan provokasi Korut dan kekhawatiran terhadap kolaborasi militer antara China dan Rusia.

Dukungan dan Tantangan

Masyarakat internasional, khususnya sekutu Korsel seperti Amerika Serikat dan Jepang, diperkirakan akan mendukung langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas kawasan. Namun, langkah darurat militer ini juga memicu perdebatan internal tentang potensi dampaknya terhadap kebebasan sipil dan ekonomi domestik.

Korsel terakhir kali memberlakukan darurat militer pada tahun 1987, menjadikannya keputusan langka yang menandai seriusnya situasi keamanan saat ini.

Penulis :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler