Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Darurat Militer Korea Selatan, Apa Dampaknya Bagi Wisatawan?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Darurat Militer Korea Selatan, Apa Dampaknya Bagi Wisatawan?
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Pada Selasa pagi, 3 Desember 2024, Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan keputusan untuk memberlakukan “darurat militer,” yang langsung mengejutkan banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Menurut laporan, jumlah kehadiran polisi dan militer meningkat signifikan, dengan klaim bahwa aktivitas politik akan dilarang dan media akan berada di bawah pengawasan ketat.

Parlemen Korea Selatan pada hari yang sama memutuskan untuk menolak deklarasi " darurat militer" yang diajukan oleh Presiden Yoon Suk-yeol, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut. Dalam pidato yang disiarkan secara langsung, Presiden Yoon menyatakan bahwa langkah tersebut diperlukan untuk melindungi negara dari “kekuatan komunis Korea Utara” dan “elemen-elemen anti-negara”. 

Rencana tersebut dapat melibatkan pelarangan aktivitas politik dan pemantauan media oleh pemerintah. Namun, upaya tersebut digagalkan oleh 190 anggota parlemen dari total 300 yang hadir, semuanya memilih untuk menolak pernyataan tersebut.

Baca juga: Gwangcheonok, Kuliner Gaya Korea Utara di Tengah Kota Seoul

Keputusan dramatis ini langsung berdampak pada nilai tukar won Korea Selatan yang terjun bebas ke level terendah dalam dua tahun terhadap dolar AS. Sebagai respons terhadap kejadian ini, Kementerian Luar Negeri Inggris pun memperbarui panduan perjalanan mereka. Bagi Anda yang berencana mengunjungi negara ini dalam waktu dekat, berikut adalah informasi penting yang perlu Anda ketahui.

Pengaruh Darurat Militer Terhadap Wisatawan

Meskipun rencana untuk memberlakukan darurat militer telah diblokir, dampaknya masih dirasakan, terutama dengan penurunan nilai tukar won Korea Selatan yang menurun terhadap poundsterling dan dolar AS. Wisatawan yang berada di Korea Selatan kemungkinan akan merasakan peningkatan kehadiran polisi di beberapa area. Situasi ini dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan, terutama yang berencana untuk bepergian ke lokasi-lokasi tertentu.

Seiring dengan perkembangan tersebut, Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan pembaruan dalam panduannya sebagaimana dilansir dari The Times: “Kami menyadari situasi yang sedang berkembang setelah deklarasi darurat militer di Korea Selatan. Ikuti nasihat dari otoritas setempat dan hindari demonstrasi politik.” Nasihat ini penting untuk memastikan keselamatan pribadi selama berkunjung ke negara ini.

Baca juga: Star Kebab di Provinsi Gyeonggi, Restoran Halal dengan Cita Rasa Otentik

Meskipun begitu, Kementerian Luar Negeri Inggris maupun Kementerian Luar Negeri lainnya belum mengeluarkan larangan perjalanan ke Korea Selatan. Kota-kota besar seperti Seoul yang terkenal dengan kombinasi gedung pencakar langit modern dan desa tradisional Hanok, serta rumah teh tradisional, tetap menjadi tujuan wisata populer bagi wisatawan internasional. Namun, dampak dari perkembangan ini, yang ditambah dengan ketegangan yang masih ada dengan Korea Utara, perlu dipantau lebih lanjut untuk melihat apakah akan memengaruhi sektor pariwisata secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

Wisatawan disarankan untuk terus memantau pembaruan situasi dan mengikuti panduan dari pemerintah setempat untuk memastikan keselamatan selama berada di Korea Selatan. Mengingat ketidakpastian situasi ini, berkunjung ke negara ini tetap bisa dilakukan, namun dengan kehati-hatian yang lebih.

Dengan mengingat bahwa Korea Selatan adalah tujuan wisata yang terkenal dengan keragamannya, baik dari sisi budaya, sejarah, maupun inovasi teknologinya, masih banyak wisatawan yang memilih untuk mengunjungi negara ini meski adanya ketegangan politik. Namun, sangat penting untuk terus memperbarui informasi dan mematuhi pedoman yang dikeluarkan oleh otoritas lokal.

Baca juga: Gwangalli Beach, Destinasi Populer dengan Keindahan Alam dan Beragam Kegiatan Seru di Busan

Baca juga: Namyeong-dong, Surga Kuliner di Tengah Seoul yang Kembali Hidup Berkat Netflix

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani