
Pantau - Seluruh menteri di Kabinet Korea Selatan pada Rabu (4/12/2024) mengajukan pengunduran diri setelah upaya gagal Presiden Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan darurat militer di negara itu, menurut laporan media setempat.
Melansir Anadolu, menurut penyiar KBS, pengunduran diri ini diajukan setelah staf senior presiden secara kolektif menyerahkan surat pengunduran diri mereka.
Pada Rabu pagi, Kantor Kepresidenan mengumumkan pengunduran diri massal kepala staf dan sekretaris senior.
Namun, di pagi yang sama, Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo berjanji untuk terus mengabdi kepada rakyat setelah perintah darurat militer dicabut pada Selasa (3/12/2024) semalam.
Pengunduran diri ini terjadi setelah deklarasi darurat militer yang tak biasa, yang segera dibatalkan oleh DPR Korea Selatan, menciptakan gejolak politik besar di Negeri Ginseng.
Yoon mengumumkan pemberlakuan darurat militer pada pukul 22.25 Selasa malam waktu setempat, namun mencabutnya pada Rabu (4/12/2024) pukul 04.27 dini hari waktu setempat, untuk pertama kalinya dalam 45 tahun.
Namun, 190 anggota dari 300 kursi di DPR Korea Selatan menolak langkah tersebut, sehingga Yoon wajib mematuhi keputusan mereka.
Rapat Kabinet yang dipimpin oleh PM Han Duck-soo menyetujui resolusi tersebut setelah Yoon mundur dari keputusan untuk memberlakukan darurat militer, yang telah ditolak oleh sebagian besar anggota DPR Korea Selatan.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino