
Pantau - Bentrokan besar pecah pada Selasa (3/12/2024) malam waktu setempat antara warga Palestina dan militer Israel saat agresi berlangsung di sejumlah daerah di Tepi Barat.
Mengutip Anadolu, Rabu (4/12/2024), saksi mata melaporkan bentrokan meletus di Nablus bagian timur dan kawasan Al-Masaken, di mana warga Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah militer Israel yang bergerak maju.
Tentara Israel membalas dengan gas air mata, granat kejut, dan tembakan langsung, meski belum ada laporan korban luka. Ketegangan serupa juga mengguncang kota Beita, selatan Nablus, dan di Qalqilya.
Di Tepi Barat bagian selatan, pasukan Israel menahan seorang wanita Palestina saat melakukan razia di Kota Tua Hebron dekat Masjid Ibrahimi. Menurut kantor berita Palestina WAFA, wanita itu diambil dari rumahnya di kawasan Jaber selama operasi berlangsung.
Di Tepi Barat bagian tengah, bentrokan pecah di desa Al Mughayyir, timur laut Ramallah, di mana pasukan Israel menggunakan tembakan langsung dan gas air mata selama serbuan. Di kota utara Ya’bad, dekat Jenin, pasukan Israel memasuki jalan-jalan, memicu bentrokan lebih lanjut.
Sumber lokal melaporkan sejumlah invasi rumah, namun dilaporkan nihil luka berat atau penangkapan baru selain insiden di Hebron.
Sejak dimulainya perang Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, serangan militer Israel yang sudah berlangsung bertahun-tahun di Tepi Barat semakin meningkat. Warga Palestina juga kerap diserang dengan aksi kekerasan oleh pemukim ilegal Israel.
Setidaknya 803 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.450 lainnya terluka akibat serangan militer Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.
Tingginya tensi konflik ini mengikuti opini penting dari Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli 2024 yang menyatakan, pendudukan Israel di wilayah Palestina selama puluhan tahun adalah "ilegal" dan meminta pengosongan semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino