
Pantau - Pihak berwenang Meksiko mengumumkan pada Rabu (4/12/2024) mereka telah menangkap 5.234 migran di seluruh negara. Operasi ini dilakukan pada Selasa (3/12/2024) oleh Angkatan Laut, militer, serta otoritas imigrasi.
Langkah ini diambil menyusul tekanan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memperketat upaya Meksiko dalam menghentikan migran yang menuju AS.
Langkah ini juga menyusul pembicaraan telepon antara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Trump bulan lalu, di mana Trump mengklaim Sheinbaum “setuju untuk menghentikan migrasi melalui Meksiko” menuju AS. Namun, versi cerita Sheinbaum berbeda dari klaim Trump.
"Dalam percakapan kami dengan Presiden Trump, saya menjelaskan kepadanya strategi komprehensif yang telah diikuti Meksiko untuk menangani fenomena migrasi dengan menghormati hak asasi manusia," ungkapnya dalam sebuah unggahan di akun X, dikutip Kamis (5/12/2024).
"Kami menegaskan bahwa posisi Meksiko bukan menutup perbatasan, melainkan membangun jembatan antara pemerintah dan rakyat," imbuhnya.
Trump telah mengancam akan memberlakukan bea masuk 25 persen pada barang-barang Meksiko jika negara itu tidak menghentikan aliran migran dan narkoba di perbatasan.
Sementara Sheinbaum membanggakan kebijakan migrasi pemerintahannya, dengan mencatat pertemuan migran di perbatasan Meksiko-AS turun 75 persen antara Desember 2023 hingga November 2024, situasi di perbatasan selatan Meksiko mencerminkan kenyataan yang berbeda.
Menurut Unit Kebijakan Migrasi, Pendaftaran, dan Identitas Orang (UPMRIP), hingga Juli 2024, lebih dari 229.379 migran dari Amerika Latin, Asia, dan Afrika memasuki Meksiko melalui Chiapas, negara bagian di selatan yang berbatasan dengan Guatemala.
Angka ini menunjukkan kenaikan 24 persen dibandingkan tahun 2023 dan peningkatan 80 persen jika dibandingkan tahun 2022.
Presiden Sheinbaum juga memuji apa yang disebut sebagai penyitaan fentanil terbesar dalam sejarah negara itu, yang semakin memperkuat komitmennya terhadap pemerintahan Trump yang akan datang.
Menurut Sekretaris Keamanan Publik Federal Meksiko, Omar Garcia Harfuch, agen keamanan Meksiko menyita satu ton fentanil yang setara dengan 20 juta dosis fentanil.
Pengiriman yang dilaporkan akan menuju AS dan Kanada ini nilainya fantastis, sekitar Rp62,8 triliun.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino