Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Layanan Pemerintah Suriah Lumpuh usai Dikuasai Pemberontak

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Layanan Pemerintah Suriah Lumpuh usai Dikuasai Pemberontak
Foto: Warga Suriah menyambut pemimpin Hayat Tahrir al-Syam (HTS) Abu Mohammed al-Jolani di Masjid Umayyad setelah merebut Damaskus dari tangan pemerintah. (Getty Images)

Pantau - Perdana Menteri (PM) Suriah, Mohammad Ghazi Jalali, mengumumkan pada Senin (9/12/2024), sebagian besar menteri kabinet telah kembali bekerja setelah Presiden Bashar al-Assad dilengserkan oleh pemberontak.

Mengutip The Associated Press (AP), kendati demikian, banyak pegawai pemerintah tetap absen dari kantor mereka. Seorang pejabat PBB menggambarkan sektor publik Suriah telah "terhenti total."

Di tengah suasana euforia dan kebingungan, ribuan pengungsi kembali ke Suriah dengan harapan bisa bertemu keluarga yang hilang selama kekuasaan Assad. Namun, layanan publik seperti bandara dan pos perbatasan terhenti karena pegawai pemerintah tidak kembali bekerja.

"Ini akan memakan waktu beberapa hari hingga pegawai merasa cukup aman untuk kembali," ungkap Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Suriah, Adam Abdelmoula.

Ahmad al-Sharaa, pemimpin pemberontak yang dikenal dengan nama Abu Mohammed al-Golani, berjanji akan membangun pemerintahan inklusif dan menghormati toleransi agama.

“Dilarang keras memaksakan aturan pakaian atau penampilan pada wanita,” tegas pernyataan kelompoknya.

Israel meluncurkan serangan udara untuk menghancurkan fasilitas senjata kimia dan rudal jarak jauh agar tidak jatuh ke tangan ekstremis.

Sementara itu, Turki mengumumkan sekutu mereka telah merebut kota Manbij di utara Suriah dari pasukan Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS).

Di Saydnaya, penjara militer terkenal Suriah, pemberontak membebaskan tahanan wanita yang selama ini disiksa.

"Jangan takut, Bashar Assad sudah jatuh!" seru salah seorang pemberontak.

Di perbatasan selatan Turki, ratusan pengungsi menunggu kesempatan untuk kembali ke Suriah. Mustafa Sultan, yang mencari saudara laki-lakinya yang hilang 13 tahun lalu, mengatakan, “Saya akan mencari tahu apakah dia masih hidup.”

Sementara Inggris dan AS mempertimbangkan menghapus kelompok pemberontak utama dari daftar teroris, Rusia memberikan suaka politik kepada Assad.

Situasi ini menegaskan perjalanan Suriah menuju stabilitas masih penuh tantangan. Jalali menegaskan pemerintah transisi akan bekerja keras untuk memulihkan keamanan dan stabilitas.

“Kami ingin membangun Suriah baru,” tutur Hakim Khitam Haddad di luar gedung pengadilan di Damaskus yang telah direbut pemberontak.

Meski rezim Assad telah jatuh, pertarungan politik dan militer untuk masa depan Suriah masih terus berlangsung.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino