
Pantau - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakhiri kebuntuan politik dengan menunjuk Francois Bayrou sebagai Perdana Menteri (PM) baru pada Jumat (13/12/2024), setelah pekan lalu parlemen menjatuhkan Michel Barnier melalui mosi tidak percaya.
Lahir pada 1951 di desa Borderes, barat daya Prancis, dari keluarga petani, Bayrou adalah politisi sentris yang memulai karier politiknya pada 1974 setelah menempuh studi sastra.
Karier politiknya dimulai pada 1982 sebagai anggota dewan kota Pau, berlanjut menjadi anggota Majelis Nasional pada 1986 untuk wilayah Pyrenees-Atlantiques.
Di kabinet Edouard Balladur pada 1993, ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Sejak 2014, Bayrou menjabat sebagai Wali Kota Pau, sekaligus memimpin Partai Gerakan Demokrat (MoDem) dan menjadi sekutu dekat Presiden Macron. Pada 2020, ia diangkat sebagai Komisaris Tinggi Perencanaan.
Bayrou pernah mencalonkan diri sebagai presiden dalam tiga kali Pemilu (2002, 2007, 2012), lalu mendukung Macron pada 2017. Namun, ia sempat menuai kritik di Strasbourg pada 2002 karena menampar seorang anak yang mencoba mencopetnya.
Kini, Bayrou menjadi perdana menteri keempat Macron dalam setahun dan keenam sejak 2017, menambah catatan unik dalam lanskap politik Prancis.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino