
Pantau - Paus Fransiskus menerima Perdana Menteri interim Lebanon, Najib Mikati, dalam audiensi khusus guna membahas genjatan senjata Israel dan pemilihan Presiden Lebanon di Vatikan pada Jumat (12/12/2024).
Diketahui, pertemuan ini membahas isu-isu penting, termasuk pemilihan presiden Lebanon yang telah lama tertunda serta upaya menjaga gencatan senjata di perbatasan selatan dengan Israel.
Kantor Pers Tahta Suci Vatikan menyatakan bahwa audiensi ini menyoroti hubungan diplomatik yang erat antara Lebanon dan Vatikan, sekaligus menggarisbawahi kontribusi Gereja Katolik dan komunitas Kristen dalam menjaga stabilitas sosial di Lebanon.
Dalam diskusi, kedua pihak menyoroti tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi Lebanon, terutama yang diperburuk oleh kekosongan kursi presiden sejak Oktober 2022. Kekosongan ini menciptakan kebuntuan politik yang semakin memperparah krisis di negara tersebut.
Paus Fransiskus juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian gencatan senjata di wilayah selatan Lebanon. Beliau menekankan pentingnya harmoni antaragama yang terus menjadi identitas khas Lebanon.
Paus menyatakan bahwa kerukunan ini berperan penting dalam menciptakan stabilitas tidak hanya untuk Lebanon, tetapi juga bagi perdamaian Timur Tengah secara keseluruhan.
Sementara itu, proses pemilihan presiden Lebanon masih terhenti karena parlemen terpecah antara kubu pro-Barat dan pro-Timur. Kebuntuan ini membuat negara tersebut terus berada dalam ketidakpastian, menghambat pemulihan politik dan ekonomi.
Pertemuan ini mencerminkan komitmen Vatikan untuk mendukung Lebanon melalui dialog lintas agama dan diplomasi internasional demi menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Baca Juga:
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki