
Pantau - Tentara Israel kembali terlibat kekerasan di Suriah, kali ini menembakkan peluru hidup ke arah pengunjuk rasa di Provinsi Daraa, Jumat (20/12). Aksi protes itu dipicu setelah Israel merebut dua desa, Jamlah dan Maaraba, di wilayah Cekungan Yarmouk.
"Warga Daraa meneriakkan, ‘Israel, keluar,’ sambil mengibarkan bendera baru Suriah," kata seorang saksi mata dilansir dari Andolu, Sabtu (21/12/2024
Namun, tentara Israel tidak tinggal diam. Dari posisi tinggi, mereka melepaskan tembakan yang melukai seorang demonstran. Israel mengaku tembakan tersebut dilakukan untuk mencegah "ancaman" dari protes.
Baca juga: Serangan Israel di Gaza Tewaskan 77 Warga Palestina, Total Capai 45.206
Menurut mereka, tembakan diarahkan hanya ke satu orang yang diduga berusaha mengancam pasukan dengan cara tertentu.
“Sasaran kami adalah kaki pengunjuk rasa,” ujar juru bicara militer Israel.
Serangan terhadap Daraa bukan kali pertama. Setelah jatuhnya rezim Partai Baath pada 8 Desember lalu, pasukan Israel meningkatkan ofensif militer.
Israel mengklaim telah memperluas kontrol di Dataran Tinggi Golan dan memasuki wilayah yang sebelumnya menjadi zona demiliterisasi.
Baca juga: Israel Lakukan 259 Pelanggaran Gencatan Senjata Lebanon
Langkah ini memicu kecaman internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa bersama beberapa negara Arab mengecam pembatalan perjanjian penarikan pasukan 1974 yang mengatur status zona demiliterisasi.
Zona ini sendiri mencakup wilayah sepanjang 75 kilometer dan selebar 200 meter di bagian selatan.
Konflik ini semakin memanas, dengan Israel melanjutkan ekspansi kendali di wilayah Suriah yang terus bergolak pasca-kejatuhan rezim.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Sofian Faiq