Pantau - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, dan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, memperkuat sinergi dalam upaya pengembangan ekonomi biru untuk mendukung keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan.
“Pertemuan ini membahas tiga hal utama: karbon biru, budi daya, dan alat tangkap perikanan,” ujar Menteri Trenggono dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Senin (23/12/2024).
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke London bulan lalu. Pada pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, sepakat untuk memperkuat hubungan kedua negara, terutama dalam bidang kelautan dan perikanan, yang meliputi ekonomi biru, konservasi, penguatan kapal penangkap ikan modern dan berkelanjutan, serta pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
Baca Juga:
Prabowo: Ekonomi Biru Dapat Menjadi Pilar Transformasi Anggota D-8
Menurut Menteri Trenggono, pengelolaan kawasan konservasi sangat penting, karena berkaitan dengan penyerapan emisi karbon, yang berperan besar dalam perubahan iklim. Dalam hal ini, Inggris mendukung Indonesia melalui program Blue Planet Fund, yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam perikanan secara berkelanjutan.
Selain itu, pertemuan juga membahas beberapa program strategis Presiden Prabowo yang dapat didukung oleh sektor kelautan dan perikanan, seperti program makan bergizi untuk anak-anak usia sekolah dan ibu hamil, swasembada pangan, serta pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Dubes Inggris, Dominic Jermey, menegaskan pentingnya penguatan kerja sama di sektor kelautan dan perikanan untuk mendukung pencapaian visi Presiden Prabowo. "Kami akan terus memperkuat kerjasama di tiga area utama ini," katanya.
Pertemuan ini merupakan kali kedua Trenggono dan Jermey bertemu di Kantor KKP, setelah Menteri Trenggono dilantik kembali pada Oktober 2024.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
