
Pantau.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (24 November 2018) mengatakan para migran yang ada di perbatasan selatan AS tidak diizinkan masuk hingga pengadilan menyetujuinya.
"Kami hanya akan mengizinkan mereka yang datang ke negara kami secara legal. Selain itu, kebijakan kami yang sangat kuat adalah tagkap dan tahan," ucap Trump dalam cuitan di akun Twitter miliknya, seperti dikutip Anadolu, Minggu (25/11/2018).
Ia mengatakan bahwa semua migran akan tinggal di Meksiko. Ia juga mengatakan bila diperlukan AS akan menutup perbatasan selatannya, jika tidak ada cara bahwa AS akan bertahan dengan situasi yang mahal dan berbaya itu.
Baca juga: Trump Beri Izin Militer Musnahkan Imigran Jika Bikin Gaduh di Perbatasan AS-Meksiko
Baru-baru ini, ribuan migran telah sampai dan menunggu di Tijuana, Meksiko, untuk menyebrang ke Amerika Serikat. Banyakdari mereka yang menarik perhatian nasional dan mendorong Trump untuk menjadi vokal yang mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan invasi dan para migran merupakan penjahat Timur Tengah dan tidak dikenal.
Menanggapi hal tersebut, tingkat kemanan di perbatasan telah diperketat dengan 7.000 pasukan militer telah dikerahkan untuk mengamankan perbatasan selatan dan pintu masuk pelabuhan.
Hakim Jon Tigar dari Pengadilan Distrik di San Fransisco mengeluarkan perintah penahan sementara pada Senin lalu terkait dengan kebijakan pemerintah, yang disahkan Trump pada 9 November untuk melarang para migran menyebrang dari luar pelabuhan.
Perintah penahanan yang ditempatkan oleh Tigar akan memungkinkan migran mncari suaka terlepas apakah mereka memasuki AS secara ilegal atau datang melalui pelabuhan.
Baca juga: Unjuk Rasa Warga Meksiko Tolak Kedatangan 3.000 Migran Pecah di Perbatasan AS
- Penulis :
- Noor Pratiwi