Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Menyampaikan Komitmen pada Studi Ilmiah Asal-Usul COVID-19

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

China Menyampaikan Komitmen pada Studi Ilmiah Asal-Usul COVID-19
Foto: Virus Covid-19 (getty)

Pantau - Pemerintah China menegaskan komitmennya terhadap penelitian berbasis ilmu pengetahuan terkait asal-usul COVID-19. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan bahwa China telah berkontribusi secara signifikan dalam upaya global untuk memahami asal-usul pandemi ini.

“China telah membagikan lebih banyak data dan temuan penelitian dibandingkan negara lain. Kami juga mengundang kelompok ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan studi bersama di dalam negeri lebih dari satu kali,” kata Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing.

Transparansi dan Keterbukaan

Mao Ning menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan di China dilakukan dengan semangat transparansi. Para pakar WHO yang datang ke China disebut telah mendapatkan akses penuh ke berbagai lokasi, individu, dan materi yang relevan. Menurut Mao Ning, tingkat keterbukaan yang ditunjukkan China bahkan melampaui ekspektasi.

Baca Juga:
Pria WNA China Meninggal di Apartemen Menteng, Diduga gegara Covid-19
 

“Komunitas ilmiah internasional sekarang mendapatkan lebih banyak petunjuk yang mengarah pada kemungkinan asal-usul COVID-19 di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, diperlukan perspektif global untuk melanjutkan penelitian,” tambahnya.

China juga mengkritik upaya manipulasi politik dalam penelitian asal-usul COVID-19. Mao Ning menegaskan bahwa China mendukung pendekatan berbasis ilmu pengetahuan yang melibatkan kolaborasi internasional untuk memahami lebih baik asal-usul virus ini.

Penyakit Menular Musim Dingin

Selain COVID-19, China juga mengamati tren penyakit menular lainnya selama musim dingin ini. Kepala Institut Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dari CDC China, Kan Biao, menjelaskan bahwa penyebaran berbagai patogen pernapasan sedang berlangsung, meskipun tingkat intensitasnya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren Penyakit Menular:

Influenza: Tingkat positif infeksi influenza diperkirakan terus meningkat.

Rhinovirus dan Mycoplasma Pneumonia: Kasus ini menunjukkan tren penurunan, khususnya pada anak-anak usia 5-14 tahun.

Virus Respiratori Sintaksis (RSV): Infeksi meningkat pada bayi dan anak-anak di bawah usia 4 tahun.

Human Metapneumovirus: Peningkatan terlihat pada anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Kan juga mencatat adanya peningkatan kasus norovirus, infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan muntah dan diare. Penyebaran norovirus diperkirakan tetap tinggi hingga dua bulan ke depan.

Kolaborasi untuk Masa Depan

China menyatakan kesediaannya untuk terus bekerja sama dengan komunitas internasional dalam memajukan penelitian terkait penyakit menular. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya membantu memahami asal-usul COVID-19 tetapi juga meningkatkan kemampuan dunia untuk mencegah dan menangani pandemi di masa depan.

Penulis :
Ahmad Ryansyah