Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Serangan Artileri RSF di Sudan Tewaskan 16 Orang di Kamp Abu Shouk

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Serangan Artileri RSF di Sudan Tewaskan 16 Orang di Kamp Abu Shouk
Foto: RSF menyerang kamp Abu Shouk, Sudan barat, menewaskan 16 orang dan melukai 18 lainnya dalam serangan artileri pada Senin (20/1/2025). (Anadolu)

Pantau - Sedikitnya 16 korban tewas dan 18 lainnya terluka akibat serangan artileri oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di kamp pengungsi Abu Shouk, Sudan barat, Senin (20/1/2025), menurut laporan aktivis.

Baca juga: PBB: Perang Sudan Semakin Berbahaya bagi Warga Sipil

Komite Darurat Abu Shouk, yang terdiri atas aktivis dan relawan kemanusiaan, dalam pernyataannya menyebutkan serangan itu sebagai "peristiwa tragis." RSF dilaporkan menargetkan kamp di El Fasher dengan tembakan artileri berat.

"Serangan itu terutama menyasar pasar di dalam kamp, menyebabkan korban jiwa besar, termasuk 16 orang tewas dan 18 lainnya terluka," ungkap komite tersebut.

Komite itu juga mendesak organisasi hak asasi manusia untuk "memastikan perlindungan yang diperlukan bagi pengungsi di kamp Abu Shouk guna menghentikan pertumpahan darah di kalangan warga sipil."

Baca juga: Serangan Artileri RSF di Omdurman Tewaskan 120 Orang

Koordinasi Umum Pengungsi dan Orang Terlantar di Darfur, sebuah entitas masyarakat sipil, turut mengecam serangan itu sebagai "pembantaian baru" akibat tembakan artileri RSF.

Mereka melaporkan tambahan korban jiwa dan luka-luka tetapi tidak merinci jumlahnya. Hingga kini, RSF belum memberikan komentar atas laporan tersebut.  

El Fasher, pusat penting operasi kemanusiaan di lima negara bagian Darfur, telah menjadi titik panas kekerasan sejak 10 Mei 2024, meski telah ada peringatan internasional untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Baca juga: Memanasnya Bentrokan Sudan BIkin Ribuan Warga Mengungsi

Konflik antara militer Sudan dan RSF yang dimulai pada April 2023 telah merenggut lebih dari 20.000 nyawa dan membuat 14 juta orang mengungsi, menurut data PBB dan otoritas lokal.

Sebuah studi oleh universitas di Amerika Serikat memperkirakan jumlah korban tewas mencapai sekitar 130 ribu jiwa.

Sejumlah lembaga internasional memperingatkan bencana kemanusiaan yang semakin buruk, dengan jutaan orang menghadapi kelaparan dan kematian akibat kekurangan pangan di tengah konflik yang meluas ke 13 dari 18 negara bagian Sudan.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino