
Pantau – Konflik di Sudan makin panas! Ribuan warga terpaksa kabur dari sebuah kota di Sudan Selatan sejak pecahnya bentrokan hebat antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter saingan pekan lalu. Hal ini disampaikan oleh Badan Migrasi PBB (IOM) pada Minggu (12/12025).
Perang di Sudan yang pecah sejak pertengahan April 2023 mempertemukan pasukan pimpinan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan dengan mantan wakilnya, Mohamed Hamdan Dagalo, pemimpin kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Menurut IOM, dalam waktu lima hari saja, sekitar 1.000 hingga 3.000 kepala keluarga terpaksa mengungsi dari Kota Um Rawaba di Negara Bagian Kordofan Utara, Sudan Selatan. Bentrokan sengit antara militer dan RSF jadi pemicu utama gelombang pengungsian ini.
"Keluarga-keluarga meninggalkan rumah mereka karena meningkatnya kekhawatiran keamanan akibat bentrokan yang terus berlanjut di wilayah tersebut," jelas IOM.
Di Kordofan Utara, lebih dari 205 ribu orang saat ini mengungsi, berdasarkan data terbaru PBB yang dirilis pekan lalu.
Baca juga:
- Sudan Dukung Jeratan Sanksi AS terhadap Komandan RSF
- Puluhan Juta Warga Sudan Butuh Bantuan Imbas Krisis Kemanusiaan
Secara keseluruhan, Sudan kini menghadapi krisis pengungsian terbesar di dunia, dengan 11,5 juta orang menjadi pengungsi di dalam negeri—termasuk 2,7 juta orang yang sebelumnya terdampak konflik.
Perang ini nggak cuma bikin rakyat terusir, tapi juga merenggut puluhan ribu nyawa dan menyeret Sudan ke ambang bencana kelaparan.
Sudan Terancam Kelaparan Massal
Bulan lalu, laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) mengungkapkan lima wilayah di Sudan barat dan selatan sudah dilanda kelaparan dan diperkirakan akan meluas ke lima wilayah lainnya.
Laporan itu juga menemukan bahwa sekitar 350 ribu orang di Kordofan Utara sedang mengalami tingkat kelaparan darurat—hanya selangkah lagi menuju kelaparan ekstrem.
IPC memperingatkan "hanya gencatan senjata yang dapat mengurangi risiko kelaparan menyebar lebih luas,” mengingat saat ini 24,6 juta orang—hampir setengah populasi Sudan—sudah menghadapi krisis pangan akut.
Situasi di Sudan makin mengkhawatirkan, butuh tindakan cepat agar bencana ini nggak makin meluas.
- Penulis :
- Khalied Malvino