
Pantau - Lebih dari 30 juta warga Sudan, termasuk lebih dari setengahnya anak-anak, membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah 20 bulan perang, ungkap PBB pada Senin (6/1/2025).
Mengutip AFP, PBB mengajukan permintaan dana sebesar $4,2 miliar (sekitar Rp65,1 triliun) untuk membantu 20,9 juta orang di seluruh Sudan, bagian dari krisis kemanusiaan besar yang terjadi akibat perang antara militer Sudan dan pasukan paramiliter RSF sejak April 2023.
Perang ini telah mengakibatkan puluhan ribu orang tewas dan lebih dari 8 juta warga mengungsi, menjadikan Sudan sebagai negara dengan krisis pengungsi internal terbesar di dunia.
Baca juga:
- WFP Desak Investigasi Penuh atas Tewasnya 3 Pegawai Akibat Serangan Udara di Sudan
- Krisis Pangan Mengancam, Jutaan Warga Sudan Selatan Dihantui Kelaparan
Tak hanya itu, 3,3 juta orang berhasil melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari perang. Kelaparan telah dinyatakan di lima wilayah Sudan, dan diprediksi akan meluas ke lima wilayah lainnya pada Mei 2025. Sekitar 8,1 juta orang kini terancam kelaparan masal.
Pemerintah yang mendukung militer Sudan membantah adanya kelaparan, sementara lembaga bantuan mengeluhkan hambatan administratif dan kekerasan menghalangi akses bantuan kemanusiaan. Kedua belah pihak dalam perang ini dituduh menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Namun, PBB menghadapi kesulitan untuk mengumpulkan dana untuk respons kemanusiaan di Sudan, yang kerap disebut sebagai "perang terlupakan" dunia, lantaran minimnya sorotan internasional dibandingkan konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
- Penulis :
- Khalied Malvino