
Pantau - Dua hari sebelum tenggat waktu penarikan pasukan dari Lebanon selatan, militer Israel pada Jumat (24/1/2025) memasuki kota Aitaroun dan Qantara di wilayah tersebut.
Baca juga: Lima Jenazah Ditemukan, Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata di Lebanon
"Sebuah patroli Israel memasuki kawasan Zaqaq di kota Aitaroun, melakukan operasi penggusuran, dan membakar beberapa rumah," tulis laporan Kantor Berita Nasional Lebanon.
Selain itu, laporan menyebutkan, "Militer Israel juga memasuki kota Qantara di Lebanon selatan, membakar kendaraan, dan merusak sebuah masjid lokal." Tidak hanya itu, "Tentara Israel juga melancarkan ledakan keras di kota Rab' Thalathin di Lebanon selatan."
Patroli Israel dilaporkan masih mempertahankan posisinya di wilayah tersebut.
Kekerasan ini mirip dengan serangan yang menewaskan puluhan warga Palestina di Gaza, hanya beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata dimulai pada Minggu (19/1/2025).
Baca juga: Militer Israel Tarik Diri dari Khiam, Posisinya Digantikan Tentara Lebanon
Sejak gencatan senjata mulai diberlakukan pada 27 November 2024 di Lebanon, tercatat 11 pelanggaran tambahan oleh Israel hingga Rabu (23/1/2025), sehingga total pelanggaran mencapai 633 kasus.
Gencatan senjata rapuh ini berhasil mengakhiri konflik penuh yang dimulai pada 23 September 2024, setelah periode saling serang antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon sejak 8 Oktober 2023.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel diwajibkan menarik pasukannya dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari, yang akan berakhir pada Minggu (26/1//2025).
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino