
Pantau - Militer Israel menembak mati dua warga Palestina dan melukai 66 lainnya dalam serangan di berbagai wilayah Tepi Barat pada Kamis (30/1/2025).
Baca juga: Wagub Jenin Peringatkan Ancaman Invasi Militer Israel
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina mengungkapkan, Otoritas Urusan Sipil Palestina, lembaga yang berkomunikasi dengan Israel, telah memberi tahu mereka tentang dua korban tewas belum teridentifikasi di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat utara, akibat tembakan Israel.
Militer Israel juga dikabarkan menyita jenazah mereka. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, tim medisnya di Jenin merawat tiga wanita yang terluka akibat serpihan peluru dari serangan Israel di kamp tersebut.
Menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA, jet tempur Israel menargetkan sebuah bangunan di kamp Jenin dengan dua rudal, sementara pesawat Israel terus mengudara di atas lokasi itu.
Selama 10 hari berturut-turut, militer Israel menyerang warga Palestina serta merusak properti di Jenin dan sekitarnya. Serangan ini telah mengakibatkan setidaknya 17 korban tewas, puluhan korban luka, serta kerusakan infrastruktur yang parah. Ratusan keluarga terpaksa mengungsi dari kamp tersebut.
Di tempat lain, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa tim medisnya di Ramallah menangani 61 korban luka di Beitunia, dekat Penjara Ofer.
Baca juga: Operasi Militer Israel Lukai Lima Warga Palestina, 12 Korban Tewas
Para korban merupakan warga yang menyambut kepulangan tahanan Palestina dalam pertukaran tahap ketiga antara Hamas dan Israel.
Para korban mengalami luka akibat peluru tajam, peluru karet, serta paparan gas air mata. Beberapa dilarikan ke rumah sakit, sementara lainnya mendapat perawatan di lokasi.
Pada hari yang sama, Israel membebaskan 110 tahanan Palestina, termasuk 66 dari Tepi Barat, dalam tahap ketiga kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Di Betlehem, Bulan Sabit Merah juga melaporkan bahwa dua anak berusia 13 dan 15 tahun tertembak di paha dan perut saat bentrokan di desa Al-Khader, barat Betlehem.
Eskalasi kekerasan di Tepi Barat meningkat setelah gencatan senjata dan pertukaran tahanan mulai berlaku di Gaza pada Minggu (19/1/2025), menyusul perang 15 bulan yang telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina dan menghancurkan wilayah itu.
Sejak serangan Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023, setidaknya 893 warga Palestina tewas dalam aksi militer Israel dan serangan pemukim di wilayah pendudukan.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino