Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AZAL Setop Penerbangan Baku-Astrakhan Tanpa Batas Waktu

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

AZAL Setop Penerbangan Baku-Astrakhan Tanpa Batas Waktu
Foto: Upaya pengumpulan bukti dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (AZAL) di dekat Aktau, Kazakhstan, pada 27 Desember 2024. (Getty Images)

Pantau - Azerbaijan Airlines (AZAL) pada Senin (3/2/2025), mengumumkan penerbangan antara Baku dan kota Astrakhan, Rusia, dihentikan tanpa batas waktu.

Baca juga: Presiden Azerbaijan Minta Rusia Tanggung Jawab Pascainsiden Pesawat Jatuh

Dalam pernyataan yang dirilis di Telegram, AZAL menjelaskan penerbangan itu dihentikan lantaran penutupan berkala ruang udara di atas Astrakhan.

"Bagi penumpang yang terdampak, kami menyediakan opsi pengembalian dana penuh atau penjadwalan ulang tiket," tegas pernyataan resmi dari AZAL.

Sejak akhir Desember 2024, AZAL telah menghentikan penerbangan ke sejumlah kota di Rusia. Terbaru, pada 8 Januari 2025, semua penerbangan antara Baku dan Kazan juga dihentikan tanpa batas waktu.

Keputusan ini muncul pascatragedi pada 25 Desember 2024, saat pesawat AZAL yang terbang dari Baku ke Grozny, Republik Chechnya jatuh sekitar 3 km dari Aktau, Kazakhstan, di pantai Laut Kaspia. Kecelakaan itu menewaskan 38 dari 67 penumpang.

Baca juga: Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan, Diduga Ditembak Pertahanan Rusia

Sementara investigasi kecelakaan masih berlangsung, pernyataan awal menyebutkan tabrakan dengan burung mungkin menjadi penyebab kecelakaan pesawat Embraer 190 itu.

Namun, rekaman di lokasi menunjukkan lubang besar di bagian ekor pesawat, memicu spekulasi adanya kemungkinan serangan. Sehari pascainsiden, pejabat tinggi Azerbaijan mengonfirmasi kepada Anadolu, bahwa kecelakaan tersebut diduga dipicu sistem rudal Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemudian mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. Dalam percakapan itu, Putin menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi di atas wilayah udara Rusia dan menyampaikan belasungkawa.

Keesokan harinya, Aliyev mengungkapkan, ekor pesawat hancur parah akibat "tembakan senjata dari darat" dan menuntut agar Moskow mengakui kesalahan, menghukum para pelaku, serta memberikan kompensasi.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino