
Pantau - Wakil Presiden (Wapres) Filipina, Sara Duterte, menegaskan telah bersiap menghadapi pemakzulan sejak 2024 dan membuka pintu bagi ayahnya yang juga mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte untuk bergabung dalam tim pembelanya jika bersedia.
Baca juga: DPR Filipina Setujui Pemakzulan Wapres Sara Duterte
Dalam konferensi pers Jumat (7/2/2025), Sara Duterte mengakui belum membaca dokumen pemakzulan yang didukung mayoritas anggota DPR Filipina, namun tim hukumnya sudah bersiap menghadapi sidang di Senat yang diperkirakan digelar Juni 2025.
“Kita belum sampai ke tahap itu. Semua ini masih terlalu jauh," ujar Sara Duterte yang mempertimbangkan pengunduran diri atau tidak dari kursi Wapres Filipina.
Pemakzulan Sara Duterte yang disahkan DPR Filipina pada Rabu (5/2/2025), menuduhnya melakukan pelanggaran konstitusi, korupsi, serta pengkhianatan terhadap kepercayaan publik.
Ia juga dituduh menyalahgunakan dana publik, mengumpulkan kekayaan tak wajar, dan mengancam nyawa Presiden Ferdinand Marcos Jr., Ibu Negara, serta Ketua DPR. Namun, Duterte kembali menegaskan ia tak pernah mengeluarkan ancaman pembunuhan.
Baca juga: Sara Duterte Siap Hadapi Pemakzulan Menyusul Pecahnya Koalisi
Rodrigo Duterte (79), disebut putrinya sebagai sosok yang disambut dalam tim pembelanya jika berkenan, meski kemungkinan tak akan memimpin karena faktor usia.
Sebelum menjadi Presiden Filipina periode 2016-2022, Rodrigo Duterte menjabat sebagai wali kota dan jaksa. Sara Duterte telah lama berseteru dengan Presiden Marcos, mantan sekutunya, dan menganggap upaya pemakzulan ini bermuatan politik.
Untuk mencopotnya dari jabatan, dua pertiga suara Senat dibutuhkan dalam sidang pemakzulan. Baik Duterte maupun Marcos memiliki pendukung kuat di Senat, sehingga hasil akhirnya masih sulit diprediksi.
“Saat ini, satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah: Tuhan selamatkan Filipina,” ujar Duterte menutup konferensi persnya.
Sumber: REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino