billboard mobile
HOME  ⁄  Geopolitik

Memanas, Bangladesh Minta India Bungkam Hasina gegara 'Omon-omon' Palsu

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Memanas, Bangladesh Minta India Bungkam Hasina gegara 'Omon-omon' Palsu
Foto: Eks Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina. (Getty Images)

Pantau - Bangladesh mengajukan permintaan kepada India agar mantan Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina yang digulingkan, dihentikan dari membuat pernyataan "palsu dan rekayasa" selama berada di negara itu, demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Bangladesh.

Baca juga: Eks PM Bangladesh Terancam Ditangkap atas Kasus Ini!

Pada 2024, Hasina melarikan diri ke India setelah protes besar yang menewaskan lebih dari 1.000 orang. Pada Rabu (5/2/2025), dalam pidato daringnya, Hasina mendesak para pendukungnya untuk melawan pemerintahan sementara Bangladesh yang dianggapnya merebut kekuasaan secara inkonstitusional.

Sebelum pidato Hasina, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Dhaka, merusak dan membakar rumah Sheikh Mujibur Rahman, ayah Hasina yang juga pendiri Bangladesh.

Kekerasan terus berlanjut setelah pidato tersebut. Pemerintah Bangladesh menyampaikan nota protes kepada komisioner tinggi India yang sedang bertugas di Dhaka, menyoroti "kekhawatiran mendalam, kekecewaan, dan ketidaksetujuan serius" atas pernyataan Hasina.

“Kami meminta India untuk segera mengambil langkah yang sesuai agar Hasina berhenti membuat pernyataan palsu dan menghasut,” tulis pernyataan Kemlu Bangladesh melalui akun Facebook mereka.

Namun, pihak Hasina tak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Baca juga: Rumah Pendiri Bangladesh Dibakar Massa, Hasina Serukan Perlawanan

Kendati India belum memberikan tanggapan terkait komunikasi yang diterima dari Bangladesh, juru bicara Kemlu India, Randhir Jaiswal, mengecam penghancuran rumah Rahman sebagai “aksi vandalisme”.

“Semua pihak yang menghargai perjuangan kemerdekaan Bangladesh tahu pentingnya rumah ini bagi kesadaran nasional negara tersebut,” ujarnya.

Rumah tersebut menjadi saksi sejarah saat Rahman memproklamasikan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971, dan dia serta sebagian besar keluarganya dibunuh di dalamnya pada tahun 1975.

Seperti diketahui, Hasina mengubah rumah itu menjadi museum yang didedikasikan untuk warisan ayahnya.

Pada Jumat (8/2/2025), Muhammad Yunus, Penasihat Utama pemerintah interim yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian, mengimbau agar situasi keamanan dipulihkan dan agar jangan lagi serangan terhadap properti keluarga Hasina maupun politisi Partai Awami League.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino
FLOII Event 2025

Terpopuler