Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Kehilangan Bisnis Chip, Trump Sebut Taiwan dan Korea Sebagai Pemain Utama

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

AS Kehilangan Bisnis Chip, Trump Sebut Taiwan dan Korea Sebagai Pemain Utama
Foto: Presiden Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump/)

Pantau - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyoroti Taiwan dan Korea dalam pernyataannya pada Jumat (8/3/2025), dengan menegaskan bahwa AS telah kehilangan industri semikonduktor ke negara lain. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump kembali mengkritik CHIPS and Science Act, undang-undang yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada 2022 untuk mendorong produksi chip dalam negeri melalui insentif. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai “pemborosan uang yang luar biasa.”

Trump menegaskan bahwa AS secara bertahap kehilangan dominasinya di industri semikonduktor, yang kini dikuasai oleh Taiwan. Ia menyatakan bahwa bisnis ini dulunya dipimpin oleh pengusaha Amerika, mendiang Andrew Grove, mantan CEO Intel.

"Kami kehilangan industri chip, dan sekarang hampir seluruhnya di Taiwan. Mereka mengambilnya dari kami," ujar Trump. Ia juga menambahkan bahwa sebagian kecil produksi masih ada di Korea, tetapi mayoritas dikuasai Taiwan.

Baca juga: Rusia Gempur Ukraina, Trump Pertimbangkan Sanksi Baru terhadap Kremlin

Kritik terhadap Kepemimpinan Sebelumnya

Trump menuding para pemimpin AS terdahulu bertanggung jawab atas hilangnya industri semikonduktor dari negara tersebut.

"Saya tidak menyalahkan Taiwan, saya justru menghargai mereka. Yang saya salahkan adalah orang-orang yang pernah duduk di kursi ini," katanya. "Kita seharusnya bisa melindunginya dengan mudah."

Pernyataan ini disampaikan meskipun Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) telah berinvestasi sebesar $100 miliar untuk membangun fasilitas produksi chip canggih di AS. Investasi tersebut melengkapi dana $65 miliar yang telah dialokasikan perusahaan asal Taiwan itu di Arizona.

Desakan Mencabut CHIPS Act

Trump kembali menegaskan penolakannya terhadap CHIPS Act dalam pidatonya di Kongres pada Selasa (5/3/2025), dan menyerukan pencabutan kebijakan tersebut.

"Ratusan miliar dolar telah dihabiskan, dan itu hanya pemborosan," tegasnya. Ia juga mengklaim bahwa syarat untuk mendapatkan subsidi dari program ini terlalu rumit dan berbasis pada ras serta gender.

Baca juga: Donald Trump Tebar Ancaman Bubarkan Hamas

"Saya tidak pernah memberikan satu sen pun kepada perusahaan asing, tapi mereka datang ke AS karena tarif yang saya berlakukan," katanya. "Mereka tidak ingin membayar tarif dan juga menyukai hasil pemilu, karena saya sangat pro-bisnis dan pro-lapangan kerja."

Dampak bagi Korea Selatan

Pernyataan Trump mengenai CHIPS Act mendapat perhatian besar di Korea Selatan. Kebijakan tersebut sebelumnya memberikan insentif kepada dua perusahaan teknologi besar Korea, Samsung Electronics dan SK hynix, untuk mendukung investasi manufaktur chip mereka di AS.

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler