Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Penangkapan Rodrigo Duterte atas Perintah ICC

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Penangkapan Rodrigo Duterte atas Perintah ICC
Foto: Rodrigo Duterte ditangkap ICC atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang narkoba yang menewaskan ribuan orang, setelah pernah menyatakan kesediaannya membunuh tiga juta pecandu. (Getty)

Pantau - Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ditangkap atas permintaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Penangkapan ini terkait penyelidikan atas ribuan pembunuhan dalam perang narkoba yang menjadi ciri khas pemerintahannya.

BACA JUGA: Marcos Persilakan ICC Selidiki Duterte soal Kejahatan HAM

Apa Itu ICC dan Mengapa Dibentuk?

ICC didirikan pada 2002 untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan agresi. Pengadilan ini bertindak ketika negara anggota tidak mampu atau tidak mau mengadili sendiri.

Dengan 125 negara anggota, ICC memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang dilakukan oleh warga negara anggota atau di wilayah anggota.

Kasus Apa yang Ditangani ICC?

ICC menyelidiki berbagai kasus di Palestina, Ukraina, Uganda, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Venezuela, Myanmar, hingga Filipina. Sejak berdiri, ICC menangani 32 kasus dengan lebih dari 60 surat perintah penangkapan yang telah diterbitkan.

Berapa Banyak Orang yang Dihukum ICC?

Dari 11 vonis bersalah yang dijatuhkan ICC, hanya enam yang terkait dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sisanya berkaitan dengan kejahatan lain seperti manipulasi saksi. Seluruh terpidana utama berasal dari Afrika, dengan hukuman berkisar antara 9 hingga 30 tahun penjara.

Siapa Saja yang Masuk Daftar Buronan ICC?

Duterte bukan satu-satunya tokoh besar yang diincar ICC. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga masuk daftar buronan atas dugaan kejahatan perang di Gaza dan Ukraina.

BACA JUGA: Mantan Presiden Rodrigo Duterte Ditangkap: Akhir dari Era Perang Narkoba di Filipina?

Meski demikian, baik Israel maupun Rusia menolak yurisdiksi ICC dan membantah tuduhan tersebut.

Apakah Semua Negara Anggota ICC?

Tidak semua negara mendukung ICC. Amerika Serikat, China, dan Rusia bukan anggota, dengan alasan takut pengadilan ini digunakan untuk kepentingan politik.

Filipina menarik diri dari ICC pada 2019 setelah Duterte mengumumkan pengunduran diri pada 2018. Namun, ICC tetap memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang terjadi saat Filipina masih menjadi anggota.

Apa Langkah Selanjutnya?

Penangkapan Duterte membuka babak baru dalam upaya ICC menegakkan keadilan bagi korban perang narkoba di Filipina. Jika dakwaan berlanjut, Duterte bisa menghadapi persidangan di Den Haag. Namun, masih ada kemungkinan Filipina menolak kerja sama dan menolak menyerahkan Duterte ke ICC.

Seiring perkembangan kasus ini, dunia menanti bagaimana Filipina menindaklanjuti penangkapan Duterte dan apakah ICC akan berhasil membawa kasus ini ke pengadilan internasional. REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino