Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Uni Eropa Perkuat Hubungan Dagang dengan Indonesia Hadapi Tekanan Tarif Amerika Serikat

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Uni Eropa Perkuat Hubungan Dagang dengan Indonesia Hadapi Tekanan Tarif Amerika Serikat
Foto: Uni Eropa berupaya memperkuat hubungan dagang dengan Indonesia dan negara Asia lainnya sebagai respons terhadap tarif impor Amerika Serikat.

Pantau - Uni Eropa (EU) menjajaki penguatan hubungan dagang dengan Indonesia dan beberapa negara Asia untuk merespons tarif impor tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk ekspor EU.

Komisaris EU untuk Keamanan Perdagangan dan Ekonomi, Maros Sefcovic, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers usai rapat darurat Dewan Perdagangan Luar Negeri EU pada Senin (7/4/2025).

Selain Indonesia, EU juga akan meningkatkan hubungan dagang dengan India, Thailand, Filipina, dan negara-negara di kawasan Teluk.

Para negosiator EU akan diminta memberikan masukan guna mempercepat pembahasan perdagangan bebas dengan negara-negara tersebut.

Dampak Tarif Impor AS terhadap Ekspor EU

Tarif impor yang dikenakan Amerika Serikat berdampak pada produk ekspor EU senilai 380 miliar euro atau sekitar Rp6.584 triliun, dengan tarif berkisar 20–25 persen.

“Situasi perdagangan dengan AS, mitra terpenting kami, saat ini berada pada titik kritis,” kata Sefcovic.

Ia menyatakan bahwa EU berusaha membuka dialog secara terbuka dan jujur dengan pemerintah AS.

Sefcovic menegaskan bahwa EU dan AS menghadapi tantangan serupa dalam bidang semikonduktor serta akses terhadap bahan-bahan tambang penting.

Ia menambahkan kerja sama antara EU dan AS "akan menciptakan pasar Trans-Atlantik yang bermanfaat bagi kedua pihak."

Strategi EU dalam Menghadapi Situasi Perdagangan Global

EU telah mengajukan tawaran signifikan untuk menghapus tarif atas mobil dan semua produk industri.

Namun, Sefcovic memperingatkan bahwa EU tidak akan menunggu "selamanya" tanpa adanya kemajuan.

“EU tetap terbuka dan lebih memilih negosiasi, tetapi kami tak akan menunggu selamanya tanpa adanya kemajuan yang berarti,” katanya.

Sampai ada kemajuan, EU akan menjalankan tiga strategi, yaitu memperkuat perdagangan dengan kawasan lain, mempertahankan kepentingan dengan tindakan balasan, serta memperkuat sistem pengawasan impor.

Komisi Eropa telah mengkaji masukan soal tarif balasan dari negara anggota dan lebih dari 660 pemangku kepentingan lainnya.

Daftar tarif balasan akan disampaikan ke negara anggota untuk diputuskan pada 9 April, dan jika disahkan, akan diberlakukan dalam dua tahap pada 15 April dan 15 Mei.

EU juga akan mencegah pengalihan dagang yang merugikan dan siap memanfaatkan semua cara untuk melindungi pasar tunggal EU, produsen, dan konsumen.

Sefcovic menegaskan bahwa EU tetap berkomitmen pada sistem perdagangan dunia meski Amerika Serikat menarik diri dari sebagian mekanismenya.

“EU menyumbang 13 persen dari perdagangan dunia. Prioritas kami, dan juga seluruh bagian WTO, adalah melindungi 87 persen lainnya dan memastikan sistem niaga dunia tetap berlaku bagi kita semua,” kata dia.

Selain itu, Sefcovic membahas hasil kunjungannya ke Beijing, China, yang fokus pada upaya menyeimbangkan kerja sama perdagangan dan investasi.

Isu yang dibahas selama kunjungan itu mencakup kelebihan kapasitas produksi, subsidi yang tidak adil, dan hambatan akses pasar terhadap produk Eropa.

EU juga menyampaikan kekhawatiran atas investasi China di sektor kendaraan listrik (EV) Eropa dan membahas penguatan inovasi lokal.

Negosiasi tentang bea cukai dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat kerja sama, mengingat 91 persen produk yang dipasarkan secara daring di EU berasal dari China.

“Saya percaya hal itu menjadi langkah penting pertama untuk memastikan hubungan kita dengan China berada di jalur yang tepat,” kata Sefcovic.

Penulis :
Pantau Community