Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mendag Budi Santoso Dorong Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi untuk Cetak Generasi Cakap Investasi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Mendag Budi Santoso Dorong Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi untuk Cetak Generasi Cakap Investasi
Foto: (Sumber: Menteri Perdagangan Budi Santoso saat membuka secara virtual Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). ANTARA/HO-Kemendag.)

Pantau - Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya penguatan literasi dalam memahami peluang dan risiko Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), terutama bagi generasi muda, sebagai bagian dari strategi pengembangan sektor ekonomi digital dan komoditas unggulan nasional.

PBK Jadi Instrumen Strategis, Perlu Sinergi Pemerintah, Akademisi, dan Pelaku Usaha

Dalam sambutannya saat membuka secara virtual Bulan Literasi PBK 2025 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Budi menyebut PBK sebagai instrumen penting untuk hedging (lindung nilai), price discovery (pembentukan harga), dan diversifikasi investasi.

"PBK merupakan instrumen penting dalam lindung nilai (hedging), pembentukan harga (price discovery), dan diversifikasi investasi," ujarnya.

PBK diharapkan dapat mendukung ekonomi digital melalui akses perdagangan di sektor agrikultur, energi, dan komoditas unggulan Indonesia.

"Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi sangat penting untuk mencetak generasi emas yang cakap PBK melalui penguatan literasi," kata Budi.

Saat ini, beberapa komoditas yang aktif diperdagangkan dalam PBK antara lain minyak kelapa sawit (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.

Indonesia juga memiliki komoditas strategis lain seperti karet, kopra, nikel, batu bara, dan produk perikanan yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam PBK.

Menurut Budi, optimalisasi kontrak multilateral berbasis komoditas strategis Indonesia merupakan langkah penting dalam mendorong peningkatan kinerja sektor ini.

Transaksi PBK Meningkat, Literasi Jadi Kunci Keamanan Investasi

Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan volume transaksi PBK dari Januari hingga Juli 2025 mencapai 8,18 juta lot, meningkat 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 7,76 juta lot.

Jumlah nasabah aktif juga mengalami peningkatan signifikan, yakni 125 ribu orang per Juli 2025, naik 13,3 persen dari bulan Juni 2025 yang tercatat 110,3 ribu investor.

"Mengingat PBK merupakan industri high risk high return, generasi muda dan mahasiswa perlu dibekali pemahaman yang optimal melalui kegiatan literasi," kata Budi.

Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menambahkan bahwa Bulan Literasi PBK bertujuan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat agar mampu mengenali peluang sekaligus risiko dari transaksi PBK.

"Pemahaman yang baik tentang PBK akan mengurangi potensi masalah, pengaduan, serta mendorong tumbuhnya transaksi PBK yang aman dan nyaman," jelas Tirta.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dalam literasi PBK guna mendorong pertumbuhan industri secara berkelanjutan.

"Untuk itu, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi memperkuat literasi PBK agar industri PBK terus tumbuh dan berkembang," pungkasnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf