
Pantau - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan meningkatnya risiko wabah penyakit di Jalur Gaza akibat akumulasi sampah dalam jumlah besar yang tidak terkelola sejak perang berlangsung.
UNRWA dalam pernyataan resminya menyebutkan, "Perang di Gaza menyebabkan akumulasi sampah yang signifikan, yang turut mempercepat penyebaran penyakit."
Tim UNRWA berupaya tetap menyediakan layanan pengumpulan dan pemindahan sampah padat sejauh kondisi memungkinkan di tengah situasi darurat.
Sejauh ini, tim UNRWA telah berhasil membersihkan 150 lubang got yang melayani lebih dari 23.000 pengungsi di wilayah tersebut.
Krisis Sampah Diperparah oleh Blokade Israel
Kondisi krisis ini diperburuk oleh blokade Israel yang menghalangi petugas kebersihan mencapai lokasi pembuangan utama di bagian timur Gaza.
Hampir seluruh layanan publik di Jalur Gaza lumpuh akibat penutupan jalur perbatasan dan larangan masuknya bantuan kemanusiaan serta bahan bakar.
UNRWA menyerukan kepada Israel agar segera mencabut blokade tersebut dan memulai kembali pelaksanaan gencatan senjata untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
Sejak 2 Maret 2025, Israel kembali menutup jalur perbatasan Gaza, memperburuk kondisi warga dan mempercepat potensi wabah penyakit.
Dampak Perang yang Terus Berkembang
Sejak Oktober 2023, lebih dari 51.400 warga Palestina di Jalur Gaza dilaporkan tewas akibat serangan Israel, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza pada 18 Maret 2025 setelah membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas.
- Penulis :
- Gian Barani
- Editor :
- Ricky Setiawan