
Pantau - Pemerintah Amerika Serikat telah mendeportasi 131 migran ilegal yang berasal dari tiga negara Asia Tengah: Uzbekistan, Kazakhstan, dan Kirgizstan, dalam sebuah operasi yang dikoordinasikan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) dan pemerintah Uzbekistan.
DHS menyatakan bahwa seluruh biaya operasi deportasi ditanggung oleh pemerintah Uzbekistan, sebagai bagian dari kemitraan keamanan antara kedua negara.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, yang menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara dalam penegakan hukum imigrasi.
Di waktu yang hampir bersamaan, Menteri Noem juga mengumumkan penangkapan dua warga negara Ukraina yang diduga melakukan pelanggaran hukum pemilu dengan memberikan suara secara ilegal dalam pemilu presiden 2024.
Penegakan hukum terhadap imigrasi ilegal terus menjadi fokus utama, sebagaimana dilaporkan oleh Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), yang mencatat 66.463 penangkapan migran tanpa dokumen dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 65.682 telah dideportasi, sebagian besar di antaranya memiliki catatan kriminal, menandai komitmen kuat AS terhadap pengamanan wilayah perbatasan dan sistem hukum imigrasi.
Informasi mengenai operasi ini dirilis melalui siaran pers dan dikutip dari sumber berita Sputnik-OANA.
- Penulis :
- Gian Barani