
Pantau - Kelompok Houthi Yaman pada Senin (19/5) mengumumkan akan memulai operasi militer yang menargetkan Pelabuhan Haifa di Israel sebagai bentuk balasan atas serangan dan blokade Israel yang terus berlangsung di Gaza.
Pelabuhan Haifa Jadi Target, Blokade Laut Dideklarasikan
Pelabuhan Haifa, yang terletak di sepanjang pantai Mediterania Israel, disebut sebagai sasaran utama operasi terbaru Houthi.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam siaran televisi al-Masirah menyatakan bahwa kelompoknya akan memberlakukan blokade laut terhadap wilayah tersebut.
Ia memperingatkan kapal-kapal komersial untuk menjauh dari area sekitar Pelabuhan Haifa dan meminta semua perusahaan pelayaran mempertimbangkan serius pengumuman tersebut serta keputusan lanjutan dari pihak Houthi.
Sarea menambahkan bahwa seluruh tindakan militer terhadap Israel akan dihentikan jika agresi terhadap Gaza dihentikan dan blokade dicabut.
Eskalasi Baru Setelah Gencatan Senjata dengan AS
Ancaman ini muncul hanya sehari setelah Houthi juga mengumumkan rencana operasi militer terhadap Bandara Ben Gurion dan bandara-bandara lainnya di Israel.
Sejak November 2023, Houthi secara aktif melancarkan serangan drone dan rudal ke arah Israel, serta menargetkan kapal-kapal komersial terkait Israel di Laut Merah sebagai bagian dari solidaritas mereka terhadap warga Palestina di Gaza.
Pengumuman terbaru ini dilakukan tak lama setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Houthi dan Amerika Serikat yang dimediasi oleh Oman.
Dalam kesepakatan tersebut, Houthi sepakat menghentikan serangan terhadap kapal-kapal AS di Laut Merah sebagai imbalan atas penghentian serangan udara Amerika terhadap posisi-posisi militer Houthi.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey